Monday, 4 March 2013

Catatan Untuk 2013


Dear, my self

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memanjangkan usiaku, sehingga aku dapat menapaki tahun 2013. Telah banyak yang kulalui di tahun lalu, termasuk kehamilan anak ketigaku. Alhamdulillah, aku bisa melahirkannya dengan sehat dan selamat, baik ibu maupun bayinya. Aku teringat dengan seorang sahabatku yang tidak selamat setelah melahirkan bayinya dan sahabat lain kehilangan bayinya yang masih berusia lima bulan.


Dua kenyataan itu menyadarkanku untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi di tahun 2013 ini. Sebagai ibu, aku tidaklah sempurna. Masih banyak kekuranganku dalam mendidik anak yang sering kusesali. Terutama bila aku sedang lelah, emosiku mudah memuncak. Mencari pembantu rumah tangga untuk meringankan bebanku tidaklah mudah, terlebih dengan tiga anak yang masih usia bayi dan balita. Syukurlah suamiku termasuk suami siaga, yang siap sedia membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, di tengah kesibukan mencari nafkah.

Ikhlas, itulah kunci untuk meringankan bebanku. Bila pekerjaan dilakukan dengan ikhlas, hanya mengharapkan ridha-Nya, pekerjaan pun terasa ringan. Toh, di tengah kesibukan mengurus rumah dan anak-anak, waktu dan tenaga yang terbatas, aku masih bisa membuka komputer dan mengetikkan sebaris dua baris kata. Menulis di blog sebagai terapi jiwa, mengikuti lomba-lomba menulis, ataupun menyelesaikan tulisan untuk bukuku sendiri. Alhamdulillah, selalu ada jalan untuk mewujudkan mimpiku menjadi penulis.

Tahun 2013 ini, aku harus lebih bisa menjaga tutur kata, baik kepada anak-anak maupun teman-teman sepergaulan. Sering kali saat bercanda, aku kelepasan bicara dan menyakiti lawan bicara. Aku juga harus lebih ikhlas, sabar, dan bersyukur. Tidak mudah iri dan dengki terhadap kebahagiaan dan pencapaian orang lain. Rasa iri memberanguskan cinta dan kasih sayang. Rasa iri juga muncul karena adanya sikap pamer dari orang lain. Mungkin aku juga secara tidak sadar sering memamerkan keberhasilan-keberhasilanku, yang membuat orang lain iri.

Tidak ada keberhasilan tanpa upaya untuk berbagi dan doa dari orang lain. Setiap harta yang kumiliki, ada bagian untuk orang lain. Dimulai dari keluarga dekat (orang tua, mertua, adik-adik kandung, maupun adik-adik ipar), lalu ke tetangga, dan kepada orang-orang lain yang membutuhkan. Meski tak banyak yang bisa kubagi,  selalu ada kelegaan dan kebahagiaan manakala berhasil menyingkirkan tabiat pelit yang muncul dari keengganan berbagi. Saat berbagi, sering kali diiringi oleh doa tulus dari mereka, yang kuyakin juga menjadi faktor penentu keberhasilan.

Kebahagiaan datang dari rasa syukur, ikhlas, dan sabar dalam menghadapi setiap kejadian. Dan itulah yang akan kuupayakan dalam tiap langkah kakiku di tahun 2013 ini. Berbagi senyum dan menjadi sehangat mentari kepada setiap orang yang ada di sekitarku. Aku tahu, semua itu terlihat mudah diucapkan, tetapi sulit diwujudkan. Namun, bukan tak mungkin untuk memunculkan aura positif dalam diriku. Berharap  yang terbaik di tahun 2013, dan yakin bahwa skenario Allah adalah yang terbaik.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^