Dear, my self
Puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memanjangkan usiaku, sehingga aku dapat
menapaki tahun 2013. Telah banyak yang kulalui di tahun lalu, termasuk
kehamilan anak ketigaku. Alhamdulillah, aku bisa melahirkannya dengan sehat dan
selamat, baik ibu maupun bayinya. Aku teringat dengan seorang sahabatku yang
tidak selamat setelah melahirkan bayinya dan sahabat lain kehilangan bayinya
yang masih berusia lima bulan.
Dua
kenyataan itu menyadarkanku untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi di tahun
2013 ini. Sebagai ibu, aku tidaklah sempurna. Masih banyak kekuranganku dalam
mendidik anak yang sering kusesali. Terutama bila aku sedang lelah, emosiku
mudah memuncak. Mencari pembantu rumah tangga untuk meringankan bebanku
tidaklah mudah, terlebih dengan tiga anak yang masih usia bayi dan balita. Syukurlah
suamiku termasuk suami siaga, yang siap sedia membantu istrinya melakukan
pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, di tengah kesibukan mencari nafkah.
Ikhlas,
itulah kunci untuk meringankan bebanku. Bila pekerjaan dilakukan dengan ikhlas,
hanya mengharapkan ridha-Nya, pekerjaan pun terasa ringan. Toh, di tengah
kesibukan mengurus rumah dan anak-anak, waktu dan tenaga yang terbatas, aku
masih bisa membuka komputer dan mengetikkan sebaris dua baris kata. Menulis di
blog sebagai terapi jiwa, mengikuti lomba-lomba menulis, ataupun menyelesaikan
tulisan untuk bukuku sendiri. Alhamdulillah, selalu ada jalan untuk mewujudkan
mimpiku menjadi penulis.
Tahun
2013 ini, aku harus lebih bisa menjaga tutur kata, baik kepada anak-anak maupun
teman-teman sepergaulan. Sering kali saat bercanda, aku kelepasan bicara dan
menyakiti lawan bicara. Aku juga harus lebih ikhlas, sabar, dan bersyukur.
Tidak mudah iri dan dengki terhadap kebahagiaan dan pencapaian orang lain. Rasa
iri memberanguskan cinta dan kasih sayang. Rasa iri juga muncul karena adanya
sikap pamer dari orang lain. Mungkin aku juga secara tidak sadar sering
memamerkan keberhasilan-keberhasilanku, yang membuat orang lain iri.
Tidak
ada keberhasilan tanpa upaya untuk berbagi dan doa dari orang lain. Setiap
harta yang kumiliki, ada bagian untuk orang lain. Dimulai dari keluarga dekat (orang
tua, mertua, adik-adik kandung, maupun adik-adik ipar), lalu ke tetangga, dan
kepada orang-orang lain yang membutuhkan. Meski tak banyak yang bisa kubagi, selalu ada kelegaan dan kebahagiaan manakala
berhasil menyingkirkan tabiat pelit yang muncul dari keengganan berbagi. Saat
berbagi, sering kali diiringi oleh doa tulus dari mereka, yang kuyakin juga
menjadi faktor penentu keberhasilan.
Kebahagiaan
datang dari rasa syukur, ikhlas, dan sabar dalam menghadapi setiap kejadian.
Dan itulah yang akan kuupayakan dalam tiap langkah kakiku di tahun 2013 ini. Berbagi
senyum dan menjadi sehangat mentari kepada setiap orang yang ada di sekitarku. Aku
tahu, semua itu terlihat mudah diucapkan, tetapi sulit diwujudkan. Namun, bukan
tak mungkin untuk memunculkan aura positif dalam diriku. Berharap yang terbaik di tahun 2013, dan yakin bahwa skenario
Allah adalah yang terbaik.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^