Saturday 23 March 2013

Agar Anak Tidak Gampang Sakit Sepulang dari Jalan-Jalan


“Ma, ayo lenang, Maaaa….”

Sidiq sudah merengek-rengek lagi meminta berenang, membawa ban renangnya yang berbentuk Bernard Bear. Ini gara-gara kemarin aku salah tanggal, harusnya tanggal 14 Maret ada ekskul renang Ismail, eh aku sudah siap-siap tanggal 7 Maret.  Sampai di dekat sekolah, baru aku tahu kalau kegiatan renangnya masih seminggu, sementara anak-anakku sudah semangat sekali ingin berenang. Meskipun Sidiq belum sekolah, dia juga harus ikut kalau aku mengantar Ismail ke sekolah atau mengikuti kegiatan ekskul, karena aku tak punya asisten yang menjaga anak-anak di rumah. Jadi, bayangkan saja aku membawa tiga anak ke kolam renang!


Syukurlah, mereka mau paham saat kujelaskan bahwa renangnya masih seminggu lagi. Yah, meskipun begitu, Sidiq masih terus meminta berenang. Sejak usianya setahun, aku memang sudah memperkenalkannya dengan olahraga renang. Selain bermanfaat untuk kesehatan, juga baik untuk jaga-jaga dalam menghadapi banjir. Iya to?

Sidiq, 4 tahun, memang suka sekali diajak jalan-jalan. Bukan hanya ke kolam renang. Kalau hari libur, pasti dia minta jalan-jalan. Mendengar ayahnya menyalakan mesin motor atau mobil, dia sudah lari dan berteriak ingin ikut. Pernah dia ditinggal karena tidur, ayahnya hanya berangkat bersama Ismail (kakak Sidiq, 5 tahun), begitu bangun dan sadar ayahnya sudah tak ada, dia ngambek lamaa sekali. Kalau si kecil minta jalan-jalan, sebisa mungkin kami penuhi, karena toh hanya Sabtu atau Minggu. Apalagi Senin-Jumat hanya di rumah, kecuali kalau mengantar Ismail ke sekolah, yang tak jauh dari rumah. Itupun hanya dua jam dan tidak ada hiburan sama sekali di sekolah Ismail yang bisa menyenangkan hati Sidiq.  Pasti bosan kan di rumah terus dengan kegiatan yang itu-itu saja?

Kegiatan jalan-jalan ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak. Mereka mempelajari apa saja yang mereka lihat di jalan. Sebelum punya mobil, anak-anak belajar mengenal berbagai macam alat transportasi, seperti kereta, bus, angkutan umum, bahkan bajaj. Kami pernah hanya jalan-jalan di sekitar kantor ayahnya anak-anak, naik bajaj, jalan kaki, karena hari Minggu, jadi jalannya sepi.   

Berhubung anak-anak masih kecil-kecil, persiapan jalan-jalan ini harus benar-benar diperhatikan. Dulu waktu masih amatiran, aku kerap melupakan barang-barang penting yang harus dibawa, dan jadi kesulitan sendiri. Diantaranya yang harus kusiapkan adalah:

Baju ganti untuk anak-anak: meskipun jalan-jalannya hanya sehari (tidak menginap), tetap saja harus bawa baju ganti karena anak-anak banyak berkeringat. Kasihan kalau bajunya basah, bisa masuk angin.
  • Makanan dan minuman: anak-anak cepat sekali haus dan tidak bisa diam kalau tidak ada cemilan.
  • Minyak angin: ini untuk mencegah masuk angin.
  • Sabun: kalau sewaktu-waktu mau pup di jalan.
  • Mainan atau buku, supaya tidak bosan di perjalanan.

Permasalahannya kalau jalan-jalannya itu ke kolam renang. Pengalaman pertama mengajak Sidiq berenang, pulang-pulang dia muntah dan terkena demam tinggi. Aku baru tahu kalau kolam renang itu mengandung banyak kuman penyakit, apalagi kalau kolamnya sedang banyak pengunjung dan belum dibersihkan. Kolam anak-anak rentan penyakit, karena banyak anak yang muntah dan buang air di dalam kolam. Pertahanan tubuh anak harus maksimal, agar terhindar dari penyakit.

Tanggal 14 Maret 2013, jatuh pada hari Kamis. Sebulan sebelumnya, ibu guru sudah menjelaskan mengapa ekskul renangnya dipilih hari Kamis, karena saat itu kolam renangnya sedang kosong. Kalau hari Sabtu-Minggu sedang banyak pengunjung, anak-anak bisa kesulitan dan mungkin berdesak-desakan. Senin-Rabu sudah dipesan oleh sekolah lain. Sekolah si Kakak Ismail hanya kebagian hari Kamis itu, padahal hari Jumat adalah hari pembersihan kolam. Artinya, hari Kamis itu, kolam renang sedang kotor-kotornya!
Ismail senang akhirnya bisa berenang

Haduh! Aku bergidik. Semoga saja anak-anakku tidak jadi sakit sepulang dari berenang. Soalnya dulu mantan pembantuku bercerita kalau anaknya langsung muntah-muntah dan diare setelah pulang berenang. Persis dengan keadaan Sidiq waktu pertama kali mencoba berenang di usia satu tahun. Wah, aku harus persiapan ekstra nih. Mau tidak ikut, sayang juga. Ikut dan tidak ikut, tetap harus bayar. Kan sayang uangnya. Jadi, memang aku yang harus mempersiapkan anak-anak dengan sebaik-baiknya.

Sidiq semangat bangetn berenangnya

Pagi-pagi setelah kumandikan dan kupakaikan baju, aku sempatkan memberi sarapan dulu. Bangun tidur, mereka sudah minum susu. Artinya, perut mereka jangan sampai kosong. Pemberian vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, juga perlu. Vitamin yang terbuat dari minyak ikan Kod dengan rasa jeruk asli, selain mengandung DHA tinggi  dan Omega 3 yang bermanfaat untuk pertumbuhan otak, Vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi, juga mengandung Vitamin A untuk kesehatan mata, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan menjaga sistem kekebalan tubuh, supaya tidak gampang sakit.

Setelah kupastikan semuanya siap: celana renang, ban, makanan dan minuman, baju ganti, sabun dan sampo, handuk, kami berempat berangkat ke sekolah. Ayahnya anak-anak tidak ikut, karena harus ke kantor. Insya Allah aku bisa membawa tiga anak: Ismail, Sidiq, dan Salim, adik bayinya. Ismail dan Sidiq membawa ban masing-masing. Sampai di sekolah, rupanya kami datang paling terakhir. Untung tidak ditinggal. Kami naik angkot yang dicarter pihak sekolah untuk mengantar ke kolam renang.

serunya berenang berdua

Wuiiih… anak-anak senaaang sekali sesampainya di kolam renang. Tak sabar berenang di kolam yang banyak permainannya. Berhubung anak-anak sudah sering berenang bersama ayahnya, aku tak perlu mendampingi lagi. Mereka sudah jago berenang menggunakan ban. Kolamnya juga memang untuk anak-anak. Sidiq dan Ismail berkejaran di kolam renang. Kegiatan renang juga diselingi dengan lomba lari di pinggir kolam dan memasukkan sedotan ke dalam botol yang difasilitasi oleh ibu guru.

Tak disangka sudah tiga jam anak-anakku menghabiskan waktu di kolam renang, malah jadi yang terakhir yang naik ke daratan. Alhamdulillah, pulang dari berenang, kondisi tubuh mereka baik-baik saja. Masih sehat seperti saat berangkat. Malahan nafsu makan bertambah, karena tenaga terkuras setelah berenang. Persiapan jalan-jalan memang menjadi penentu sukses tidaknya acara jalan-jalan, agar anak-anak tetap fun dan tidak malah jatuh sakit. 




3 comments:

  1. dimana2 .. anak2 slalu sueneng ya kalo maen air.. wisata kolam renang gt..
    sukses ya mbak :)

    ReplyDelete
  2. Hmm baru tau tipsnya , anakku abis berenang hr ini trus langsung aga diare tp ga muntah dan panas . makasih ya untuk kedepannya biar lebih jaga2 lg :D

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^