www.toondo.com |
Tema serial
kelima dari lomba blog TB ini bikin saya merinding. Astaga! TB bergabung dengan
HIV/ AIDS! Apa jadinyaaa? Ini mengingatkan saya pada film Hulk vs Iron Man.
Bayangkan kalau Hulk dan Iron Man bergabung? Prok prok prok jadi apa? Ya tapi
mereka kan superhero, lah kalo TB dan AIDS? Supervirus!
TB adalah
penyakit pembunuh, AIDS? Lebih-lebih! Ternyata sodara-sodara, tuberkulosis
adalah penyebab utama kematian Orang dengan HIV AIDS (ODHA)! Pada tahun 2012,
ada 8,6 juta orang yang terkena TB, 1,3 juta diantaranya meninggal dunia, 320
ribu orang yang meninggal itu adalah pengidap HIV positif. Itu hitungan di
dunia, bukan di Indonesia. Di Indonesia,
ada 460 ribu kasus TB baru, 3 persen di
antaranya juga mengidap HIV.
Jadi, bagaimana
TB dan HIV/ AIDS bisa bergabung?
HIV adalah
suatu virus yang menyebabkan penyakit AIDS, dengan menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Jadi, virus
ini akan menyebabkan defisiensi (kekurangan)sistem imun di dalam tubuh. Nah,
AIDS adalah penyakit kekurangan sistem imun, gitu. Masalahnya, penyakit ini
masih belum ditemukan obatnya yang pas (kecuali hanya mengurangi rasa sakit dan
memperlambat kematian). Penyakit ini juga menular, pada orang-orang dengan gaya
hidup: seks bebas, homoseksual, pengguna jarum suntik narkoba, ibu penderita dengan
HIV/AIDS kepada bayi yang dikandungnya atau yang disusuinya, suami dengan HIV/AIDS
kepada istrinya, dan segala aktivitas yang melibatkan pertukaran darah, ASI,
dan air mani antara penderita HIV/AIDS kepada nonpenderita.
TB Laten adalah
kondisi di mana seseorang memiliki kuman mycobacterium tuberculosis (penyebab
TB) di dalam tubuhnya, tapi dalam kondisi tidak aktif atau tertidur. HIV adalah
virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Jika pengidap TB laten tertular
HIV, maka kuman-kuman yang tidur itu akan terbangun dan aktif menyerang
kekebalan tubuh. Dengan kata lain, kekebalan tubuh diserang oleh kuman
mycobacterium tuberculosis dan HIV sekaligus! Bisa dibayangkan anjloknya
kekebalan tubuh penderita TB HIV?
ODHA (orang
dengan HIV/ AIDS) juga akan semakin memburuk kekebalan tubuhnya bila tertular
kuman mycobacterium tuberculosis. Meluasnya penggunaan Anti Retroviral Therapy
telah menurunkan angka kematian penderita AIDS. Belum lagi dengan semakin
banyaknya penderita AIDS yang menyadari pentingnya menjaga kekebalan tubuh
mereka dan menghindari penularan HIV kepada orang lain, misalnya: ibu hamil
yang terkena AIDS memilih untuk melahirkan secara ceasar dan tidak menyusui
bayinya, karena kedua hal tersebut bisa mengakibatkan penularan HIV kepada
bayinya, penggunaan kondom saat berhubungan seksual, dan sebagainya.
Namun, bila
ODHA tertular TB, risiko kematian ini akan membesar karena kuman TB bisa
memperburuk kondisi penderita AIDS. TB
secara konsisten telah menyebabkan kematian yang cukup besar kepada orang-orang
dengan HIV positif, terutama di negara-negara berkembang di Asia Tenggara dan
Afrika. Sekitar 60 persen ODHA yang terinfeksi kuman TB (laten) akan menjadi TB
aktif.
Jadi, pasien
ko-infeksi TB-HIV adalah pasien TB dengan HIV positif dan ODHA dengan TB. Di
Indonesia, TB menjadi tantangan bagi pengendalian AIDS, karena merupakan
infeksi penyerta yang sering terjadi kepada ODHA (31,8%). Perkiraan WHO, jumlah
pasien TB dengan status HIV positif di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 7,5%,
jauh meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 3,3%.
Setelah
mengetahui betapa berbahayanya ko-infeksi TB-HIV, maka penting bagi kita untuk
mengetahui lebih dini jika terinfeksi TB
dan HIV. Ini juga menjadi tantangan utama dalam pengendalian TB dan HIV agar
beban TB pada ODHA berkurang, dan begitu juga beban HIV pada TB.
Untuk itulah,
diadakan kegiatan kolaborasi TB-HIV sebagai rangkaian kegiatan bersama program
pengendalian TB dan HIV, sebagai berikut:
www.toondo.com |
Tantangan ke
depan dari program ini, sebagai berikut:
www.toondo.com |
Setelah mengetahui pentingnya kegiatan kolaborasi TB HIV, diharapkan ke depannya Indonesia bisa menuntaskan masalah kesehatan, terutama yang disebabkan oleh kedua penyakit menular dan berbahaya ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebagai masyarakat umum, kita harus mewaspadai potensi risiko penularan kedua penyakit ini dengan melakukan gaya hidup sehat.
Sumber penulisan:
http://www.tbindonesia.or.id/
http://www.depkes.go.id/
kolaborasi yang harus di berantas ya mbak
ReplyDeletekalau sudah kena TB-HIV bs sembuh gak ya mak>
ReplyDelete