Monday, 29 July 2013

Saat Tak Mau Jajan

Ismail sakit radang tenggorokan sejak hari Sabtu. Kayaknya sih gara-gara minum minuman instan dari warung. Susah melarang anak untuk jajan, atau memang saya kurang tegas dan gak tegaan. Tapi setelah sakit, saya harus tega melarangnya jajan. Ismail  memang sering sakit, berat badannya susah naik. Tergolong kurus. Dari sejak di kandungan pun, berat badannya kecil. Pas lahir cuma 2,5 kg dan susah naiknya. Sidiq lebih sehat dan jarang sakit, juga lebih kekeuh kalau mau jajan. Walaupun kakaknya dilarang jajan, Sidiq tetap jajan. Saya berusaha memilihkan jajanan yang gak banyak efek sampingannya seperti biskuit Malkist. Pagi ini Sidiq jajan lagi dan Ismail hanya bisa menatapnya merana.


Ismail: "Dede, jangan dimakan ya jajanan Kakak. Nanti Kakak makan kalo udah gak sakit." 
Sidiq: "Makan aja sekarang."
Ismail: "Ga boleh, kata Ayah kan gak boleh makan jajan."
Sidiq: "Tapi Ayah kan di kantor, gak tau kalo Kakak makan jajan." 
Ismail: "Ayah pasti tau. Ayah itu tau semuanya seperti perempuan."
Sidiq: "Ayah bukan perempuan."
Ismail: "Laki-laki?"
Sidiq: "Iya, yang perempuan itu Mamah."
Ismail: "Mama itu cewek....."

Saya cekikikan sendiri. Apa bedanya perempuan dan cewek? Sidiq juga kayaknya bingung, jadi dia langsung lari ke saya dan nanya, "Mama itu cewek, ya?" 

Begitulah, obrolan pagi ini antara Sidiq dan Ismail yang baru berusia 5,5 tahun dan 4,5 tahun. Walaupun dilarang jajan, selama Ayah di kantor toh Ayah gak tau. Mamanya?

Ismail dan Sidiq saat umur 3 dan 2 tahun

2 comments:

  1. hahahahaha..lucu ya anak2 itu mbk. pemikirannya masih polos, kalo A ya A g bisa B hahahha...lucu,

    ReplyDelete
  2. hihi, lucu banget sih, Mak.

    Dulu saya juga sering ngelarang si Adek jajan minuman yang di warung karena tiap kali minum itu kalo ga radang, ya amandel --".
    Kalau Arfan belum mulai jajan, tapi dia suka banget biskuit regal atau marie. ^^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^