Ini tulisan yang langsung saya tulis begitu melihat pertanyaan di atas di timeline twitter saya. Pertanyaan itu sangat menggelitik untuk dijawab, meskipun anak saya meminta pinjam laptop untuk menonton The Cars :D Bentar ya, Sidiq, Mama jawab pertanyaan ini dulu.
Banyak orang yang gak mau mempunyai anak banyak karena takut rejekinya atau gimana ngasih makannya. Ada juga yang bilang, "ngasih makan sihh gampanglah, tapi gimana sekolahnya? Sekolah sekarang kan mahaaal...."
Kenapa orang lain harus khawatir, sedangkan orang tua anak-anak itu gak khawatir? Lebih jauh lagi, Yang Memberikan Anak, alias Allah Swt pun tidak khawatir. Kalau khawatir, kenapa Dia memberikan anak yang banyak kepada seseorang?
Allah sudah menjamin rejeki setiap orang. Bahkan, ulat di bawah tanah pun mendapatkan rejekinya. Mengapa manusia yang pintar dan lebih tinggi akalnya daripada binatang, TAKUT dengan rejeki anak-anaknya? Lihat saja tikus, sekali melahirkan kurang lebih 12 anak, dan itu bisa seminggu sekali melahirkannya. Mereka tak takut gimana memberi makan anak-anaknya?
Saya, alhamdulillah, termasuk yang dimudahkan Allah dalam mendapatkan keturunan. Selama 6 tahun menikah, sudah dikasih 3 anak. Kalau tidak KB, mungkin setahun sekali melahirkan. Mungkin, lho... karena jarak usia anak pertama dan kedua itu cuma setahun.
Lho, kenapa saya KB? Untuk membatasi kelahiran karena takut gak bisa ngasih makan anak-anak? Alhamdulillah, anak saya tiga, tapi pengeluaran rumah tangga saya lebih sedikit daripada yang anaknya satu. Saya membandingkannya dengan adik ipar yang anaknya cuma satu, tapi lebih boros. Gimana gak boros, apa pun kemauan anak itu dituruti, termasuk beli motor anak-anak yang harganya 9 juta, padahal anaknya baru umur 5 tahun.
Anak tiga, rasanya malah lebih hemat. Gak perlu beli baju banyak-banyak, karena bisa pakai lungsuran kakak-kakaknya. Beli yang baru hanya "syarat" aja, kasian kan kalo bajunya bekas semua :D Makan pun lebih sedikit, karena sekali nyuapin, langsung untuk tiga orang. Berat badan normal kok, gak kegemukan. Bukannya lebih baik gak kegemukan? Yang anaknya satu, saking berlebihnya perhatian, rata-rata mengalami obesitas.
Jadi, urusan makanan anak-anak, bukanlah masalah. Suami saya malah berpikiran, banyak anak banyak rejeki. Setiap saya melahirkan, dia pasti naik jabatan, otomatis gajinya naik. Makanya, dia pengen punya 10 anak. Saya yang keberatan. Urusan rejeki anak-anak sudah ada yang menjamin, tapi saya mau fokus mengurus tiga anak dulu. Namanya balita kan semuanya masih dilayani ibunya. Kalau saya punya baby sitter sih gak masalah punya bayi lagi. Waktu untuk mengurus anak ini yang harus dibagi-bagi. Itu saja alasan saya ber-KB, bukan khawatir rejeki.
Tetangga saya punya anak setengah lusin, dan semuanya terurus, sehat, gak kurang gizi, juga bersekolah. Padahal, cuma ayahnya yang bekerja. Urusan rejeki benar-benar hanya Allah yang tahu.
hahahaha. pengen 10, bun? banyak benerrr :D
ReplyDeletekalo dulu simbahku punya anak 7, rumahnya gede, aku juga bingung, padahal kerjanya jadi penjahit aja, kok bisa ya kasih makan anak 7 itu? -.-a
wis, mikir soal anaknya ntar aja, nek plan nikahnya direstui. qiqiqi :D
Nah, itu nenekmu anaknya lebih dari setengah lusin lho, La :D
ReplyDelete