Thursday 19 October 2023

3 Alasan Malas Nulis Blog

Akhirnya hari ini saya menulis lagi di blog ini. Dari kemarin itu sebenarnya sudah mau nulis tapi nggak selesai-selesai. Bulan ini saya baru posting dua tulisan, itupun di blog pertama. Di blog kedua ini sering terabaikan, bahkan pernah dalam sebulan nggak  nulis apa-apa. Rasanya sekarang saya sedang di fase malas nulis di blog. Untungnya ada tantangan dari Komunitas Emak Blogger dalam rangka merayakan hari blogger. Ada satu hari satu postingan bertema. 

Alasan Malas Ngeblog

 

Nah, pas banget tema hari ini adalah alasan emak lama nggak update blog. Bagi saya sih, lama itu berarti berhari-hari nggak nulis blog. Idealnya setiap hari atau minimal seminggu sekali. Saya itu kadang rajin banget, tapi lebih sering malasnya. Bisa-bisa baru nulis 10 hari sekali atau malah sebulan sekali. Alhamdulillah belum pernah sampai vakum bertahun-tahun sampai blognya hilang. 

Apa sih alasannya saya malas nulis blog? Kebetulan karena sekarang sedang saya rasakan, ini dia 3 alasan utama malas nulis blog: 

3 Alasan Malas Nulis Blog 


Tidak Tahu Mau Nulis Apa 

Banyak hal bisa kita tulis, tapi di hari-hari kemarin itu saya benar-benar nggak tahu mau nulis apa lho. Padahal saya bisa sekadar curhat, nulis resep masakan, nulis review film, dan sebagainya. Herannya, saya tetap saja nggak tahu mau nuli apa. Stok foto traveling sudah habis dan saya belum traveling lagi karena biayanya sudah habis untuk anak-anak masuk sekolah. Tiga anak di sekolah swasta yang biayanya lumayan, jadi urusan hedon harus ditunda dulu nih. 

Nulis cerita kuliner atau review restoran pun nggak ada, karena saya hanya makan di restoran langganan yang sudah pernah saya review, salah satunya di  Warung Nasi Cipunjur. Ini tuh warung nasi favorit saya yang lokasinya dekat rumah dan berkali-kali saya datangi. Berhubung sudah pernah saya review, jadi ya nggak saya review lagi. Saya belum mengunjungi warung atau restoran lainnya. Jadi ya sudah deh, nggak bisa nulis lagi. 

Kemarin saya sempat sudah mau menulis resep masakan, eh saya lupa lagi bahan-bahannya apa saja karena sudah lama nggak masak masakan itu. Hampir juga saya menulis tentang tips menulis novel dengan cepat, eh tulisan itu juga mandeg di draft. Saya sudah putar otak mau nulis apa, masih saja nggak ketemu. Ya, begitulah ada saatnya otak kita kosong dan nggak bisa mengeluarkan apa pun. 

Sibuk dan Lelah

Kata siapa ibu rumah tangga itu nggak sibuk?  Kata siapa kalau anak-anak sudah besar, ibunya bisa lebih santai? Ternyata saya malah lebih sibuk setelah anak-anak besar. Dulu waktu anak-anak masih bayi, saya bisa ikutan lomba blog dan menang berkali-kali. Eh, kok sekarang malah nggak bisa ya? Saya nggak sempat nulis dengan tema yang berat-berat. Butuh waktu seharian untuk berpikir.  

Kesibukan saya dimulai dari bangun jam 3.30 pagi untuk masak sarapan dan bekal makan siang anak-anak. Oh ya, anak-anak saya bawa bekal sendiri karena dilarang beli makan di luar. Sekolahnya agak ketat nih. Ada layanan katering, tapi saya mau berhemat. Biaya SPP anak-anak saja sudah jutaan, belum biaya transportasinya. Sebagai istri solehah, saya harus meringankan beban suami dengan memasak bekal anak-anak sendiri. 

Itu artinya saya jadi sibuk banget di pagi hari. Setelah anak-anak berangkat sekolah, saya pun merapikan rumah. Hal yang dianggap sepele padahal memakan waktu dan melelahkan. Mencuci pakaian, menyapu, mengepel, menjemur, sampai menyetrika. Semuanya saya lakukan sendiri tanpa asisten rumah tangga. Apakah suami dan anak-anak nggak membantu? 

Kalau di hari sekolah, mereka nggak bisa membantu karena semuanya full day school. Sekolah swasta lebih padat jam pelajarannya. Dua anak yang SMP dan SMA baru pulang di atas jam 4 sore dalam keadaan lelah dan langsung tidur. Sedangkan yang bungsu masih kecil. Sampai rumah jam 2 siang pun langsung main hape sambil tiduran. 

Suami pun sampai di rumah jam 8 malam, langsung istirahat kelelahan. Tahu sendiri kerja di Jakarta dengan perjalanan dua jam naik kereta, lalu motor. Saya bisa memahaminya, karena saya pun kalau baru pulang dari acara di Jakarta, pasti langsung tidur kelelahan. Jadi, mereka baru bisa membantu saya kalau hari libur. 

Akibatnya ya saya pun malas menulis karena badan sudah capek dan sulit mencari waktunya. Begitu selesai urusan rumah tangga, maunya ya istirahat saja. Menulis itu juga melelahkan karena tangan dan otak bekerja. Itulah kenapa saya kesulitan menulis setiap hari. Hanya di hari tertentu saja ketika pekerjaan rumah tangga sedikit berkurang. Hari ini saya paksakan menulis dengan backsound ngorok suami yang sudah lelap tidur hehehe..... 

Kalau nggak dipaksa, niscaya saya nggak nulis-nulis. Kasihan blog ini kan harus bayar domain terus ya. Masa dibiarkan begitu saja? Ya sudah deh, mari kita coba apakah tulisan ini bisa selesai? 

Nggak Mood 

Mood? Apa itu mood? Saya sampai googling untuk mengetahui istilah mood supaya lebih tepat artinya. Mood itu adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suasana hati. Bad mood artinya suasana hati sedang buruk. Good mood artinya suasana hati sedang baik. 

Saya bisa malas menulis kalau sedang bad mood dan itu nggak bisa diprediksi datangnya. Misalnya nih, saya mau nulis eh tiba-tiba ada sesuatu yang membuat emosi saya naik. Entah itu karena anak-anak bikin ulah atau bersilat  lidah sama suami. Waduh, ambyar deh mood saya untuk menulis. Saya langsung malas nulis dan mending tidur saja. 

Ketiga masalah di atas itu bisa saya atasi kalau tulisannya sponsored post dan sudah menjelang deadline. Jadi, saya paksakan untuk menuliskannya. Lain halnya kalau itu tulisan non sponsored post atau nggak berbayar dan nggak ada deadlinenya. Ya suka-suka saya deh mau saya selesaikan atau tidak hehehe. 

Alhamdulillahnya, saya tetap berusaha mengatasi ketiganya meskipun nggak selalu berhasil. Seperti tulisan ini nih. Demi supaya blog saya ini tetap update, saya paksakan juga menulis meskipun baru sempat di malam hari dan sebenarnya lebih enak tidur di samping suami yah hehehe. 

Setelah  berhasil posting tulisan, rasanya lega sekali lho. Meskipun nggak ada materi yang didapatkan, saya sudah senang bisa mengatasi ketiga masalah di atas.  Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut sehingga blognya berdebu. Apalagi kalau domainnya sampai kedaluwarsa. 

Domain blog ini juga pernah hampir kedaluwarsa gara-gara nggak saya buka-buka. Syukurnya, masih ada waktu tenggang seminggu untuk melunasi pembayaran sebelum domain ini hangus. Sedih dong kalau hangus, tulisan-tulisan jadi hilang nggak bisa diakses. 

Sempat nggak sempat harus sempat, selama saya masih ingin menekuni hobi dan profesi sebagai blogger. Buka blog dan tulis apa pun, kalau bisa sih yang bermanfaat bagi pembaca. Kalau nggak bisa ya, tulisan sambat pun tak mengapa.

Makasih, KEB, berkat challengenya, hari ini saya bisa posting lagi di blog ini! 

 

Ngeblog Asyik



No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^