Persiapan Pertama:
Cerita tentang Berbagi
Cara mudah untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai pentingnya berbagi adalah dengan bercerita, karena dapat disajikan dalam bentuk hiburan yang disukai oleh anak-anak.
Memiliki tiga anak laki-laki
dengan jarak usia yang berdekatan itu seperti memiliki tiga anak kembar. Kalau
membeli sesuatu, harus sama semua. Kalau tidak sama, dijamin nantinya akan ada
yang bertengkar dan berebut meskipun semuanya sudah dibelikan. Misalnya, pernah
saya membelikan mainan kereta untuk Salim, sedangkan kakak-kakaknya dibelikan
mainan bongkar pasang. Melihat kakak-kakaknya bermain bongkar pasang, Salim
jadi tidak tertarik dengan mainan keretanya. Dia meminta mainan kakak-kakaknya,
tetapi yang diincarnya adalah mainan Sidiq. Sudah tentu permintaannya itu
ditolak.
“Salim kan udah punya mainan
sendiri!” seru Sidiq.
Salim bersikukuh mengambil mainan
kakaknya sehingga terjadilah tarik menarik yang berakhir dengan pecahnya
tangisan si bungsu. Kalau sudah begitu, Salim berlari ke arah saya dan meminta
bantuan.
“Kakak Sidiq, ayo dong pinjemin
dulu mainannya ke Salim,” pinta saya.
“Salim kan udah punya mainan
sendiri! Nggak boleh!” Sidiq menyahut.
“Iya, Salim kan udah punya mainan
sendiri. Kita main punya Salim aja, ya?” Saya berusaha membujuk Salim, tetapi
Salim masih terus menangis dan bersikeras meminta mainan kakaknya.
“Kakak Sidiq, ayo pinjemin dulu sebentar….
Kita kan tidak boleh pelit,” Saya kembali membujuk Sidiq dan Sidiq masih dengan
pendiriannya. “Kalau begitu, kita bermain boneka sayur saja yaa….” Saya
mengambil beberapa boneka sayur dari kayu yan ada di tumpukan mainan. Salim
suka sekali memainkan boneka itu.
Begini ceritanya….
Suatu hari, Sayur Timun
bertandang ke rumah Sayur Tomat. Timun melihat Tomat sedang memainkan mainan boneka
Minion. Timun ingin ikut bermain bersama Tomat.
Timun: “Hai, Tomat, bolehkah aku
meminjam boneka minionmu?”
Tomat: “Apa? Pinjam? Beli, dong…!
Tidak boleh! Kamu tidak boleh meminjam mainanku!”
Timun: “Huh, Tomat pelit deh. Ya
sudah, aku mau pulang lagi.”
Keesokan harinya, gantian Tomat
yang sedang berjalan melewati rumah Timun, melihat Timun sedang bermain boneka
Dinosaurus.
Tomat: “Wah, sepertinya mainan Timun
lebih bagus daripada punyaku. Aku mau pinjam ah….”
Timun: “Mau apa kamu ke sini, Tomat?”
Tomat: “Aku mau pinjam mainanmu.
Boleh, kan?”
Timun: “Tidak boleh! Kemarin kamu
tidak membolehkan aku meminjam mainanmu. Sekarang pun aku tidak mau meminjam
mainanku.”
Tomat: “Kamu kok gitu? Kamu
pelit!”
Timun: “Kamu yang pelit!”
Keduanya bertengkar, hingga
muncullah Ibu Cabe. Ibu Cabe menasihati keduanya.
Cabe: “Hayo, kalian bertengkar
karena apa?”
Setelah mendapatkan penjelasan
dari Timun dan Tomat, Ibu Cabe mengeluarkan dua botol susu Morinaga Chil-Go!
Cabe: “Ini, kalian minum dulu ya
susunya. Ibu kasih susu ini, karena dengan berbagi kita akan menjadi lebih
bahagia.”
Timun: “Hah? Masa sih Bu kalau
kita berbagi jadi lebih bahagia?”
Cabe: “Iya dong, kan kalian jadi
tidak bertengkar. Itu salah satu kebahagiaan. Kalian bisa meminum susu dan
bermain bersama-sama. Lebih enak bermain bersama-sama daripada sendirian, kan?”
Timun dan Tomat
mengangguk-angguk. Keduanya pun bersalaman dan saling meminjamkan mainan.
Mereka bermain-main dengan gembira dan bahagia sambil meminum susu Morinaga Chil-Go!
Setelah melihat pertunjukan Timun,
Cabe, dan Tomat, Sidiq dan Salim pun bisa bermain bersama-sama sambil meminum
susu Morinaga Chil-Go! Anak-anak dengan cepat melupakan pertengkaran mereka,
seperti tidak ada peristiwa itu sebelumnya.
Memang butuh waktu untuk
memahamkan anak-anak tentang berbagi.
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun masih banyak yang tidak mau
berbagi. Bahkan ada orang yang suka merampas dan menguasai hak orang lain.
Mumpung mereka masih kecil, beri pengertian dan contoh yang terus menerus,
insya Allah mereka akan terbiasa berbagi dan tidak hanya mementingkan
kebutuhannya sendiri. Saya jadi terpikir
ingin menanamkan konsep berbagi ini lebih banyak lagi kepada anak-anak, dimulai
dari membagi sesuatu yang mereka sukai. Apa itu? Susu Morinaga Chil-Go!
Persiapan pertama saya sudah sukses, yaitu menyiapkan mental anak-anak untuk berbagi melalui cerita tentang berbagi.
Mengapa bercerita? Ini ada
beberapa alasan mengapa bercerita itu menjadi metode mendidik anak yang terbaik
pada usianya:
- Lebih mudah menanamkan budi pekerti kepada anak, karena lebih mudah dicerna. Seperti cerita tentang berbagi di atas. Orangtua dapat memasukkan contoh, teladan, dan alasan mengapa harus berbagi dengan cara yang asyik dan menyenangkan. Tanpa harus mengomeli dan memarahi anak.
- Memberi contoh cara menyelesaikan konflik secara baik, berbicara yang baik, dan memberi pelajaran mengelola sifat negatif di dalam diri kita. Ternyata kalau kita tidak mau berbagi, suatu ketika nanti orang lain pun tidak mau berbagi kepada kita.
- Mendekatkan hubungan orangtua dan anak, di mana orangtua mau bermain bersama anak sambil memasukkan nilai-nilai edukasi. Tak sekadar menyuruh, memerintah, dan mengomeli yang akan menimbulkan dampak negative terhadap psikis anak.
- Sarana edukasi yang menyenangkan bagi anak. Anak-anak senang melihat dan mendengarkan cerita, apalagi jika disertai boneka tangan. Mereka tertawa-tawa melihat boneka itu berbicara dengan suara dan gerakan yang lucu.
- Memenuhi kebutuhan imajinasi dan rekreasi anak-anak. Pada periode emas, anak-anak sedang mengembangkan daya imajinasinya. Mereka senang berkhayal dan membayangkan sesuatu. Kita dapat mengarahkan kebutuhan imajinasinya itu melalui cara yang positif. Anak-anak juga mendapatkan hiburan dengan cerita-cerita yang menyenangkan. Untuk anak yang belum bersekolah, setiap harinya pasti bosan berada di rumah terus. Ibu bisa menghibur anak melalui bercerita.
Saya rasa masih banyak lagi
manfaat bercerita bagi anak. Jadi, kalau kita kesulitan memberikan pengertian
kepada anak-anak, coba deh dengan cara bercerita.
Persiapan Kedua: Berbagi kepada Anak Tetangga
Berbagi itu dimulai dari yang sedikit.
Walaupun sedikit, bila dilakukan dengan konsisten akan memupuk sikap mental dan
kepribadian anak yang mau berbagi.
Saat sedang asyik bermain
bertiga, tiba-tiba Salim melihat Moses lewat di depan rumah. Moses adalah anak
tetangga di sebelah rumah. Salim langsung memanggilnya.
“Soses! Soses!”
Moses berhenti di depan pagar.
Salim segera menghampiri dan mengajak Moses main ke dalam rumah. “Yuk, main,
Soses… Main, yuk….”
Moses mengikuti Salim masuk ke
dalam rumah. Mereka asyik bermain, sampai kemudian Salim minta susu Morinaga
Chil-Go! lagi. Di rumah, saya memang menyetok susu Morinaga Chil-Go!
berkardus-kardus.
“Ayo, inget nggak cerita Mama
tadi? Moses dikasih juga ya susunya?” kata saya.
Salim pun memberikan sebotol susu
Morinaga Chil-Go! kepada Moses dan Moses kelihatan senang sekali. Mereka
kembali bermain setelah minum susu, sampai jam menunjukkan pukul 5 sore.
Artinya, Moses sudah harus pulang. Ajaib! Ketika Moses hendak pulang, Sidiq
memberikan sebotol susu lagi kepada Moses tanpa saya suruh!
“Nih, Moses, bawa lagi susunya,
ya…” kata Sidiq.
Alhamdulillaaah, anak-anak cepat
menangkap teladan yang diberikan sebelumnya. Mereka tidak takut susunya jadi
habis karena dibagi. Berarti persiapan saya untuk membagi-bagi susu Morinaga
Chil-Go! sudah oke. Yaitu mempersiapkan mental anak-anak agar mau membagi susu
Morinaga Chil-Go! Rencananya, saya mau membagi-bagi susu Morinaga Chil-Go!
kepada anak-anak di kampung Bulak, kampung yang berada di dekat komplek
perumahan saya. Di sana ada seorang teman yang memiliki PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini). Tadinya saya berpikir, kira-kira anak-anak rela tidak ya susunya
dibagi-bagi ke teman-teman mereka di Kampung Bulak?
Hm, soalnya mereka suka sekali
minum susu Morinaga Chil-Go! Susu cair pertumbuhan dengan Prebiotik Inulin 1000
mg untuk Generasi Platinum. Baca deh
Lima Aktivitas Seru Tiga Jagoan bersama Morinaga Chil-Go! Ismail, Sidiq, dan
Salim beraktivitas dengan semangat dan ceria ditemani susu cair Morinaga
Chil-Go! yang memiliki tiga varian rasa: Vanilla, Cokelat, dan Strawberry.
Ketiganya disukai anak-anak, meskipun yang paling cepat habis yang rasa
Cokelat.
Sebagai orangtua, memilih susu
cair Morinaga Chil-Go! sebagai teman belajar dan bermain anak-anak adalah
pilihan yang tepat karena Morinaga Chil-Go! memiliki empat keunggulan:
Formula Platinum
Morinaga Chil-Go! mengandung
sinergi nutrisi tepat untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil menjadi Generasi Platinum
Multi Talenta yang cerdas dan tidak gampang sakit. Formula Platinumnya akan
membantu anak menghadapi tantangan hidup yang semakin keras dan tajam, di mana
tidak hanya dibutuhkan kecerdasan otak, tetapi juga fisik dan mental.
Kecerdasan Multi Talenta
Morinaga Chil-Go! mendukung
Periode Emas otak Si Kecil, terutama fungsi Kognitif yang masih berlangsung
hingga usia 12 tahun. Susu ini bisa diminum untuk anak usia 1-12 tahun. Setiap
anak memiliki kecerdasan dominan, tetapi mereka tetap harus menguasai
kecerdasan lainnya untuk mendukung kecerdasan dominannya. Itulah yang disebut
dengan kecerdasan Multi Talenta. Ada banyak tipe kercerdasan dari para ahli.
Menurut Dr. Howard Gardner (Psikolog), ada delapan tipe kecerdasan yaitu:
Linguistik, Logik Matematik, Visual dan Spasial, Musik, Interpersonal,
Intrapersonal, Kinestetik, dan Naturalis.
Namun, apa yang disebutkan oleh
Dr. Howard Gardner itu hanyalah kecerdasan dalam bentuk intelektual atau
Intelligence Quotient. Kita banyak mendengar cerita orang-orang yang cerdas
tetapi gagal dalam hidupnya karena stress dan frustasi. Karena itulah kemudian
dimunculkan perlunya Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) dan Spiritual
(Spiritual Quotient) untuk melengkapi Kecerdasan Intelektual agar anak-anak
semakin kuat dan tangguh dalam mengarungi terjalnya kehidupan.
Penanaman pemahaman mengenai
berbagi ini menjadi sarana untuk mengasah kecerdasan emosional dan spiritual
anak. Secara emosi, anak-anak diajak untuk berempati kepada orang lain dengan
memberikan sesuatu yang disukainya, mengalahkan nafsu pribadi, mengembangkan
hubungan sosial anak yang kelak akan bermanfaat di dalam bermasyarakat. Sebab,
anak-anak nantinya akan menjadi orang dewasa yang akan membutuhkan orang lain.
Sehingga mereka harus mampu mengendalikan sikap egois (ingin menang sendiri
atau mementingkan kebutuhannya sendiri) dengan senantiasa berbagi.
Rupanya, menurut penelitian para
ahli, melakukan kebaikan dan berbagi kepada sesama ini menimbulkan efek positif
bagi kesehatan fisik dan jiwa. James Andreoni pada tahun 1989 menjelaskan efek
ini dengan sebutan “Warm Glow Effect” atau Efek Cahaya Pemberi, yang mana
dengan memberi, beramal, dan berbagi akan menimbulkan rasa hangat di dalam jiwa
atau rasa bahagia di hati. Otak akan melepaskan hormone endorphin yang memproduksi perasaan positif, dopamine yang memberikan perasaan
bahagia, dan Oxytocin yang mengurangi
stress dan meningkatkan kekebalan tubuh, ketika kita melakukan aktivitas
berbagi (sumber). Wow, luar biasa, yaah efek dari berbagi ini.
Secara spiritual, di dalam ajaran
agama apa pun pasti ada perintah untuk berbagi kepada sesama. Di dalam agama Islam
yang saya anut, perintah itu ada dalam beberapa ayat Al Quran dan Hadist Nabi.
Salah satunya, “Berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka, orang-orang yang beriman di antara kamu dan
menafkahkan (sebagian) dari hartanya akan memperoleh pahala yang besar.” (QS: Al Hadiid: 7).
Sebagai orang yang beriman, saya
ingin nantinya anak-anak pun terbiasa untuk berbagi bukan hanya untuk
mendapatkan pahala dari Allah melainkan untuk menyehatkan fisik dan jiwa mereka pula. Sebab, kecerdasan
intelektual saja tidaklah cukup. Perlu didukung pula dengan kecerdasan
emosional dan spiritual.
Pertahanan Tubuh
Ganda
Cerdas saja tidak cukup. Pada
usia dini, anak-anak rentan terkena penyakit. Morinaga Chil-Go! dilengkapi
dengan nutrisi penunjang daya tahan tubuh anak, yaitu:
- Prebiotik Inulin 1000 mg, merupakan Prebiotik (makanan bagi bakteri baik) dan serat pangan untuk membantu kesehatan saluran cerna anak.
- Zinc, membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh.
- Tinggi Kalsium, untuk pembentukan tulang dan gigi.
- Vitamin A, C, dan E melindungi sel tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Inovasi Unggulan
Susu cair Morinaga Chil-Go!
adalah produk inovasi unggulan terbaru dari Kalbe dan Morinaga dalam bentuk
susu cair siap minum, sehingga dapat dibawa ke mana-mana. Bagi orangtua yang
menghendaki kepraktisan karena sibuk jika harus membuat susu sendiri, berikan
saja susu cair ini. Dibuat oleh Morinaga Research Centre yang senantiasa
menciptakan produk-produk berkualitas. Kalbe Nutritionals dirintis sejak tahun
1982 dengan nama PT. Sanghiang Perkasa, tapi lebih dikenal sebagai Health Foods
Division dari PT. Kalbe Farma Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.
Terbukti telah menghasilkan produk-produk makanan kesehatan berkualitas dan
mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2000 pada tahun 2002, sertifikasi HACCP
(Hazard Analysis Critical Point pada tahun 2002, PT. Sanghiang Perkasa
mendapatkan penghargaan Enseval Awards: Best Customer Focus pada tahun 2004,
dan sertifikasi ISO 14000 pada tahun 2003.
Persiapan Ketiga:
Menghubungi Pemilik PAUD BINA INSANI
Seorang teman saya di pengajian
memiliki PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TPA (Taman Pendidikan Al Quran) di
rumahnya. Kesempatan bagi saya untuk lebih jauh lagi mengajari konsep berbagi
kepada anak-anak dengan membagi-bagikan susu cair Morinaga Chil-Go! kepada
anak-anak murid teman saya. Saya menghubungi teman saya melalui Whatsapp dan
ternyata dia menyambut dengan baik sekali rencana saya membagikan susu cair
Morinaga Chil-Go! ini. Kami pun membuat janji kapan saya akan datang ke PAUD.
Rupanya saya bisa datang kapan saja, sesuai jam belajar anak-anak, yaitu dari
jam 8 sampai 10 pagi.
Tadinya saya mau membagikan di
TPA (Taman Pendidikan Al Quran), tetapi jam belajarnya setelah Magrib. Akhirnya
saya pilih membagikan di PAUD, agar suasananya lebih cerah dan ceria.
Persiapan Keempat: Menjelaskan kepada Anak-anak tentang Rencana Berbagi
bersama Morinaga Chil-Go!
Di rumah ada enam kardus susu
cair Morinaga Chil-Go! Wih, banyak yah… Iya, karena anak saya ada tiga dan
ketiganya masih minum susu, jadi harus menyetok banyak. Saya kasih tahu ke
anak-anak bahwa sebagian dari susu itu akan dibawa ke PAUD untuk
dibagi-bagikan. Jadi jangan dihabiskan semuanya. Alhamdulillah, anak-anak sudah
mengerti. Mereka dengan senang hati menyisihkan susu yang akan dibawa.
Horeee… sekarang tinggal
bersiap-siap membawa susu Morinaga Chil-Go! ke PAUD Bina Insani di Kampung
Bulak, Nanggerang, Sasak Panjang, Bogor. Kamu juga mau ikut? Simak keseruan
berbagi di PAUD dalam tulisan selanjutnya…. Baca di sini: Salim Berbagi Morinaga Chil-Go! di PAUD Bina Insani Bogor.
kereen semoga menjadi anak sholeh ya Dik Salim :)
ReplyDeletedeket rumah ya ini PAUDnya, duh salim baik deh,, kirim dikit lagi, nyampe rumah kifah..
ReplyDeleteRaissa juga mau doong Saliiim
ReplyDeleteSholeh-sholeh ya anaknya mbak Leila Hana mau berbagi. :)
ReplyDeleteasikk bagi2 susuuu
ReplyDeleteMetode mendidik ala bercerita pada anak itu menurutku paling mudah dicerna si anak.. Biasanya si anak akan mengcopy-paste dalam kesehariannya..
ReplyDeletemau chil gonya jg donk abang salim, hehe
ReplyDeleteceritanya cakep mbk, bs aku praktekin ke si ken nih. tengkiu sharenya yak
keren boneka tangannya mbak ditunggu cerita selanjutnya ya
ReplyDelete