Thursday 3 March 2016

Persiapan Salim Berbagi bersama Morinaga Chil-Go!



Persiapan Pertama: Cerita tentang Berbagi

Cara mudah untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai pentingnya berbagi adalah dengan bercerita, karena dapat disajikan dalam bentuk hiburan yang disukai oleh anak-anak. 

Memiliki tiga anak laki-laki dengan jarak usia yang berdekatan itu seperti memiliki tiga anak kembar. Kalau membeli sesuatu, harus sama semua. Kalau tidak sama, dijamin nantinya akan ada yang bertengkar dan berebut meskipun semuanya sudah dibelikan. Misalnya, pernah saya membelikan mainan kereta untuk Salim, sedangkan kakak-kakaknya dibelikan mainan bongkar pasang. Melihat kakak-kakaknya bermain bongkar pasang, Salim jadi tidak tertarik dengan mainan keretanya. Dia meminta mainan kakak-kakaknya, tetapi yang diincarnya adalah mainan Sidiq. Sudah tentu permintaannya itu ditolak. 


“Salim kan udah punya mainan sendiri!” seru Sidiq.
Salim bersikukuh mengambil mainan kakaknya sehingga terjadilah tarik menarik yang berakhir dengan pecahnya tangisan si bungsu. Kalau sudah begitu, Salim berlari ke arah saya dan meminta bantuan.
“Kakak Sidiq, ayo dong pinjemin dulu mainannya ke Salim,” pinta saya.
“Salim kan udah punya mainan sendiri! Nggak boleh!” Sidiq menyahut.
“Iya, Salim kan udah punya mainan sendiri. Kita main punya Salim aja, ya?” Saya berusaha membujuk Salim, tetapi Salim masih terus menangis dan bersikeras meminta mainan kakaknya.
“Kakak Sidiq, ayo pinjemin dulu sebentar…. Kita kan tidak boleh pelit,” Saya kembali membujuk Sidiq dan Sidiq masih dengan pendiriannya. “Kalau begitu, kita bermain boneka sayur saja yaa….” Saya mengambil beberapa boneka sayur dari kayu yan ada di tumpukan mainan. Salim suka sekali memainkan boneka itu. 


Begini ceritanya….

Suatu hari, Sayur Timun bertandang ke rumah Sayur Tomat. Timun melihat Tomat sedang memainkan mainan boneka Minion. Timun ingin ikut bermain bersama Tomat.
Timun: “Hai, Tomat, bolehkah aku meminjam boneka minionmu?”
Tomat: “Apa? Pinjam? Beli, dong…! Tidak boleh! Kamu tidak boleh meminjam mainanku!”
Timun: “Huh, Tomat pelit deh. Ya sudah, aku mau pulang lagi.”

Keesokan harinya, gantian Tomat yang sedang berjalan melewati rumah Timun, melihat Timun sedang bermain boneka Dinosaurus.
Tomat: “Wah, sepertinya mainan Timun lebih bagus daripada punyaku. Aku mau pinjam ah….”
Timun: “Mau apa kamu ke sini, Tomat?”
Tomat: “Aku mau pinjam mainanmu. Boleh, kan?”
Timun: “Tidak boleh! Kemarin kamu tidak membolehkan aku meminjam mainanmu. Sekarang pun aku tidak mau meminjam mainanku.”
Tomat: “Kamu kok gitu? Kamu pelit!”
Timun: “Kamu yang pelit!” 




Keduanya bertengkar, hingga muncullah Ibu Cabe. Ibu Cabe menasihati keduanya.

Cabe: “Hayo, kalian bertengkar karena apa?”
Setelah mendapatkan penjelasan dari Timun dan Tomat, Ibu Cabe mengeluarkan dua botol susu Morinaga Chil-Go!
Cabe: “Ini, kalian minum dulu ya susunya. Ibu kasih susu ini, karena dengan berbagi kita akan menjadi lebih bahagia.”
Timun: “Hah? Masa sih Bu kalau kita berbagi jadi lebih bahagia?”
Cabe: “Iya dong, kan kalian jadi tidak bertengkar. Itu salah satu kebahagiaan. Kalian bisa meminum susu dan bermain bersama-sama. Lebih enak bermain bersama-sama daripada sendirian, kan?”
Timun dan Tomat mengangguk-angguk. Keduanya pun bersalaman dan saling meminjamkan mainan. Mereka bermain-main dengan gembira dan bahagia sambil meminum susu Morinaga Chil-Go!



Setelah melihat pertunjukan Timun, Cabe, dan Tomat, Sidiq dan Salim pun bisa bermain bersama-sama sambil meminum susu Morinaga Chil-Go! Anak-anak dengan cepat melupakan pertengkaran mereka, seperti tidak ada peristiwa itu sebelumnya. 

Memang butuh waktu untuk memahamkan anak-anak tentang berbagi.  Jangankan anak-anak, orang dewasa pun masih banyak yang tidak mau berbagi. Bahkan ada orang yang suka merampas dan menguasai hak orang lain. Mumpung mereka masih kecil, beri pengertian dan contoh yang terus menerus, insya Allah mereka akan terbiasa berbagi dan tidak hanya mementingkan kebutuhannya sendiri.  Saya jadi terpikir ingin menanamkan konsep berbagi ini lebih banyak lagi kepada anak-anak, dimulai dari membagi sesuatu yang mereka sukai. Apa itu? Susu Morinaga Chil-Go! Persiapan pertama saya sudah sukses, yaitu menyiapkan mental anak-anak untuk  berbagi melalui cerita tentang berbagi. 

Mengapa bercerita? Ini ada beberapa alasan mengapa bercerita itu menjadi metode mendidik anak yang terbaik pada usianya:

  • Lebih mudah menanamkan budi pekerti kepada anak, karena lebih mudah dicerna. Seperti cerita tentang berbagi di atas. Orangtua dapat memasukkan contoh, teladan, dan alasan mengapa harus berbagi dengan cara yang asyik dan menyenangkan. Tanpa harus mengomeli dan memarahi anak.
  • Memberi contoh cara menyelesaikan konflik secara baik, berbicara yang baik, dan memberi pelajaran mengelola sifat negatif di dalam diri kita. Ternyata kalau kita tidak mau berbagi, suatu ketika nanti orang lain pun tidak mau berbagi kepada kita. 
  • Mendekatkan hubungan orangtua dan anak, di mana orangtua mau bermain bersama anak sambil memasukkan nilai-nilai edukasi. Tak sekadar menyuruh, memerintah, dan mengomeli yang akan menimbulkan dampak negative terhadap psikis anak.
  • Sarana edukasi yang menyenangkan bagi anak. Anak-anak senang melihat dan mendengarkan cerita, apalagi jika disertai boneka tangan. Mereka  tertawa-tawa melihat boneka itu berbicara dengan suara dan gerakan yang lucu.
  • Memenuhi kebutuhan imajinasi dan rekreasi anak-anak. Pada periode emas, anak-anak sedang mengembangkan daya imajinasinya. Mereka senang berkhayal dan membayangkan sesuatu. Kita dapat mengarahkan kebutuhan imajinasinya itu melalui cara yang positif. Anak-anak juga mendapatkan hiburan dengan cerita-cerita yang menyenangkan. Untuk anak yang belum bersekolah, setiap harinya pasti bosan berada di rumah terus. Ibu bisa menghibur anak melalui bercerita.

Saya rasa masih banyak lagi manfaat bercerita bagi anak. Jadi, kalau kita kesulitan memberikan pengertian kepada anak-anak, coba deh dengan cara bercerita. 

Persiapan Kedua: Berbagi kepada Anak Tetangga

Berbagi itu dimulai dari yang sedikit. Walaupun sedikit, bila dilakukan dengan konsisten akan memupuk sikap mental dan kepribadian anak yang mau berbagi. 

Saat sedang asyik bermain bertiga, tiba-tiba Salim melihat Moses lewat di depan rumah. Moses adalah anak tetangga di sebelah rumah. Salim langsung memanggilnya.

“Soses! Soses!”
Moses berhenti di depan pagar. Salim segera menghampiri dan mengajak Moses main ke dalam rumah. “Yuk, main, Soses… Main, yuk….”
Moses mengikuti Salim masuk ke dalam rumah. Mereka asyik bermain, sampai kemudian Salim minta susu Morinaga Chil-Go! lagi. Di rumah, saya memang menyetok susu Morinaga Chil-Go! berkardus-kardus.
“Ayo, inget nggak cerita Mama tadi? Moses dikasih juga ya susunya?” kata saya. 


Salim pun memberikan sebotol susu Morinaga Chil-Go! kepada Moses dan Moses kelihatan senang sekali. Mereka kembali bermain setelah minum susu, sampai jam menunjukkan pukul 5 sore. Artinya, Moses sudah harus pulang. Ajaib! Ketika Moses hendak pulang, Sidiq memberikan sebotol susu lagi kepada Moses tanpa saya suruh!

“Nih, Moses, bawa lagi susunya, ya…” kata Sidiq. 

Alhamdulillaaah, anak-anak cepat menangkap teladan yang diberikan sebelumnya. Mereka tidak takut susunya jadi habis karena dibagi. Berarti persiapan saya untuk membagi-bagi susu Morinaga Chil-Go! sudah oke. Yaitu mempersiapkan mental anak-anak agar mau membagi susu Morinaga Chil-Go! Rencananya, saya mau membagi-bagi susu Morinaga Chil-Go! kepada anak-anak di kampung Bulak, kampung yang berada di dekat komplek perumahan saya. Di sana ada seorang teman yang memiliki PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Tadinya saya berpikir, kira-kira anak-anak rela tidak ya susunya dibagi-bagi ke teman-teman mereka di Kampung Bulak? 

Hm, soalnya mereka suka sekali minum susu Morinaga Chil-Go! Susu cair pertumbuhan dengan Prebiotik Inulin 1000 mg untuk Generasi Platinum.  Baca deh Lima Aktivitas Seru Tiga Jagoan bersama Morinaga Chil-Go! Ismail, Sidiq, dan Salim beraktivitas dengan semangat dan ceria ditemani susu cair Morinaga Chil-Go! yang memiliki tiga varian rasa: Vanilla, Cokelat, dan Strawberry. Ketiganya disukai anak-anak, meskipun yang paling cepat habis yang rasa Cokelat.  


Sebagai orangtua, memilih susu cair Morinaga Chil-Go! sebagai teman belajar dan bermain anak-anak adalah pilihan yang tepat karena Morinaga Chil-Go! memiliki  empat keunggulan:

Formula Platinum
Morinaga Chil-Go! mengandung sinergi nutrisi tepat untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil menjadi Generasi Platinum Multi Talenta yang cerdas dan tidak gampang sakit. Formula Platinumnya akan membantu anak menghadapi tantangan hidup yang semakin keras dan tajam, di mana tidak hanya dibutuhkan kecerdasan otak, tetapi juga fisik dan mental. 

Kecerdasan Multi Talenta
Morinaga Chil-Go! mendukung Periode Emas otak Si Kecil, terutama fungsi Kognitif yang masih berlangsung hingga usia 12 tahun. Susu ini bisa diminum untuk anak usia 1-12 tahun. Setiap anak memiliki kecerdasan dominan, tetapi mereka tetap harus menguasai kecerdasan lainnya untuk mendukung kecerdasan dominannya. Itulah yang disebut dengan kecerdasan Multi Talenta. Ada banyak tipe kercerdasan dari para ahli. Menurut Dr. Howard Gardner (Psikolog), ada delapan tipe kecerdasan yaitu: Linguistik, Logik Matematik, Visual dan Spasial, Musik, Interpersonal, Intrapersonal, Kinestetik, dan Naturalis. 

Namun, apa yang disebutkan oleh Dr. Howard Gardner itu hanyalah kecerdasan dalam bentuk intelektual atau Intelligence Quotient. Kita banyak mendengar cerita orang-orang yang cerdas tetapi gagal dalam hidupnya karena stress dan frustasi. Karena itulah kemudian dimunculkan perlunya Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) dan Spiritual (Spiritual Quotient) untuk melengkapi Kecerdasan Intelektual agar anak-anak semakin kuat dan tangguh dalam mengarungi terjalnya kehidupan. 

Penanaman pemahaman mengenai berbagi ini menjadi sarana untuk mengasah kecerdasan emosional dan spiritual anak. Secara emosi, anak-anak diajak untuk berempati kepada orang lain dengan memberikan sesuatu yang disukainya, mengalahkan nafsu pribadi, mengembangkan hubungan sosial anak yang kelak akan bermanfaat di dalam bermasyarakat. Sebab, anak-anak nantinya akan menjadi orang dewasa yang akan membutuhkan orang lain. Sehingga mereka harus mampu mengendalikan sikap egois (ingin menang sendiri atau mementingkan kebutuhannya sendiri) dengan senantiasa berbagi.

Rupanya, menurut penelitian para ahli, melakukan kebaikan dan berbagi kepada sesama ini menimbulkan efek positif bagi kesehatan fisik dan jiwa. James Andreoni pada tahun 1989 menjelaskan efek ini dengan sebutan “Warm Glow Effect” atau Efek Cahaya Pemberi, yang mana dengan memberi, beramal, dan berbagi akan menimbulkan rasa hangat di dalam jiwa atau rasa bahagia di hati. Otak akan melepaskan hormone endorphin yang memproduksi perasaan positif, dopamine yang memberikan perasaan bahagia, dan Oxytocin yang mengurangi stress dan meningkatkan kekebalan tubuh, ketika kita melakukan aktivitas berbagi (sumber). Wow, luar biasa, yaah efek dari berbagi ini. 

Secara spiritual, di dalam ajaran agama apa pun pasti ada perintah untuk berbagi kepada sesama. Di dalam agama Islam yang saya anut, perintah itu ada dalam beberapa ayat Al Quran dan Hadist Nabi. Salah satunya, “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka, orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya akan memperoleh pahala yang besar.” (QS: Al Hadiid: 7).

Sebagai orang yang beriman, saya ingin nantinya anak-anak pun terbiasa untuk berbagi bukan hanya untuk mendapatkan pahala dari Allah melainkan untuk menyehatkan fisik dan jiwa mereka pula. Sebab, kecerdasan intelektual saja tidaklah cukup. Perlu didukung pula dengan kecerdasan emosional dan spiritual. 

Pertahanan Tubuh Ganda
Cerdas saja tidak cukup. Pada usia dini, anak-anak rentan terkena penyakit. Morinaga Chil-Go! dilengkapi dengan nutrisi penunjang daya tahan tubuh anak, yaitu:

  • Prebiotik Inulin 1000 mg, merupakan Prebiotik (makanan bagi bakteri baik) dan serat pangan untuk membantu kesehatan saluran cerna anak.

  • Zinc, membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh.

  • Tinggi Kalsium, untuk pembentukan tulang dan gigi.

  • Vitamin A, C, dan E melindungi sel tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. 


Inovasi Unggulan
Susu cair Morinaga Chil-Go! adalah produk inovasi unggulan terbaru dari Kalbe dan Morinaga dalam bentuk susu cair siap minum, sehingga dapat dibawa ke mana-mana. Bagi orangtua yang menghendaki kepraktisan karena sibuk jika harus membuat susu sendiri, berikan saja susu cair ini. Dibuat oleh Morinaga Research Centre yang senantiasa menciptakan produk-produk berkualitas. Kalbe Nutritionals dirintis sejak tahun 1982 dengan nama PT. Sanghiang Perkasa, tapi lebih dikenal sebagai Health Foods Division dari PT. Kalbe Farma Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Terbukti telah menghasilkan produk-produk makanan kesehatan berkualitas dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2000 pada tahun 2002, sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Point pada tahun 2002, PT. Sanghiang Perkasa mendapatkan penghargaan Enseval Awards: Best Customer Focus pada tahun 2004, dan sertifikasi ISO 14000 pada tahun 2003.


Persiapan Ketiga: Menghubungi Pemilik PAUD BINA INSANI
Seorang teman saya di pengajian memiliki PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)  dan TPA (Taman Pendidikan Al Quran) di rumahnya. Kesempatan bagi saya untuk lebih jauh lagi mengajari konsep berbagi kepada anak-anak dengan membagi-bagikan susu cair Morinaga Chil-Go! kepada anak-anak murid teman saya. Saya menghubungi teman saya melalui Whatsapp dan ternyata dia menyambut dengan baik sekali rencana saya membagikan susu cair Morinaga Chil-Go! ini. Kami pun membuat janji kapan saya akan datang ke PAUD. Rupanya saya bisa datang kapan saja, sesuai jam belajar anak-anak, yaitu dari jam 8 sampai 10 pagi. 

Tadinya saya mau membagikan di TPA (Taman Pendidikan Al Quran), tetapi jam belajarnya setelah Magrib. Akhirnya saya pilih membagikan di PAUD, agar suasananya lebih cerah dan ceria. 

Persiapan Keempat: Menjelaskan kepada Anak-anak tentang Rencana Berbagi bersama Morinaga Chil-Go!

Di rumah ada enam kardus susu cair Morinaga Chil-Go! Wih, banyak yah… Iya, karena anak saya ada tiga dan ketiganya masih minum susu, jadi harus menyetok banyak. Saya kasih tahu ke anak-anak bahwa sebagian dari susu itu akan dibawa ke PAUD untuk dibagi-bagikan. Jadi jangan dihabiskan semuanya. Alhamdulillah, anak-anak sudah mengerti. Mereka dengan senang hati menyisihkan susu yang akan dibawa. 


Horeee… sekarang tinggal bersiap-siap membawa susu Morinaga Chil-Go! ke PAUD Bina Insani di Kampung Bulak, Nanggerang, Sasak Panjang, Bogor. Kamu juga mau ikut? Simak keseruan berbagi di PAUD dalam tulisan selanjutnya…. Baca di sini: Salim Berbagi Morinaga Chil-Go! di PAUD Bina Insani Bogor.

8 comments:

  1. kereen semoga menjadi anak sholeh ya Dik Salim :)

    ReplyDelete
  2. deket rumah ya ini PAUDnya, duh salim baik deh,, kirim dikit lagi, nyampe rumah kifah..

    ReplyDelete
  3. Sholeh-sholeh ya anaknya mbak Leila Hana mau berbagi. :)

    ReplyDelete
  4. Metode mendidik ala bercerita pada anak itu menurutku paling mudah dicerna si anak.. Biasanya si anak akan mengcopy-paste dalam kesehariannya..

    ReplyDelete
  5. mau chil gonya jg donk abang salim, hehe
    ceritanya cakep mbk, bs aku praktekin ke si ken nih. tengkiu sharenya yak

    ReplyDelete
  6. keren boneka tangannya mbak ditunggu cerita selanjutnya ya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^