Wednesday 30 April 2014

39 Tahun Taman Mini Indonesia Indah, Tempat Belajar dan Bermain yang Menyenangkan

Sumber gambar dari sini

Dunia anak-anak adalah dunia bermain, tapi bukan berarti orang tua tidak bisa menyelipkan proses pembelajaran di dalamnya. Anak-anak usia dini seyogianya dapat belajar sambil bermain. Sekolah tidak selalu menyediakan fasilitas belajar dan bermain secara bersama-sama. Contohnya, belajar tentang budaya Indonesia. Tidak semua sekolah dapat menyediakan alat peraga yang mewakili kebudayaan masing-masing daerah di Indonesia.


Bayangkan saja, Indonesia memiliki budaya, tradisi, adat istiadat, kekayaan flora dan fauna yang beraneka ragam. Setiap suku memiliki kebudayaan masing-masing: Jawa, Sunda, Padang, Bugis, Batak, dan banyak lagi, yang diwujudkan dalam bentuk kearifan lokal, kesenian, bentuk rumah, busana, dan sebagainya. Paling-paling hanya dalam acara Kartinian saja, anak-anak belajar mengenali berbagai macam busana daerah yang dikenakan dalam perlombaan busana daerah. Sedangkan untuk bentuk bangunan, kesenian, dan tradisi masing-masing daerah, hanya dapat dilihat dari gambar-gambar di buku. Bagaimana agar anak-anak dapat melihatnya secara langsung?

Jika orang tua memiliki kelebihan uang, mereka dapat mengajak anak-anak berkeliling Indonesia, melihat dari dekat aneka ragam budaya dan adat istiadat yang ada di masing-masing daerah. Akan tetapi, hanya sedikit orang tua yang mampu melakukannya, bukan? Bagaimana cara mengajak anak-anak mempelajari budaya dan adat istiadat masing-masing daerah di Indonesia tanpa harus berkeliling Indonesia? Jawabnya, ke Taman Mini Indonesia Indah!

Sekilas Mengenai Taman Mini Indonesia Indah
Gagasan pembuatan miniatur Indonesia yang merangkum seluruh kebudayaan, adat istiadat, kekayaan, dan tradisi Indonesia datang dari Ibu Hj. Hartinah Soeharto atau Ibu Tien, istri dari mantan Presiden Soeharto. Beliau ingin membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia melalui bentuknya yang mini sehingga bisa dijelajahi dalam satu hari. Di area seluas 1,5 hektar, di Jakarta Timur, Taman Mini Indonesia Indah mulai dibangun pada tahun 1972, dan diresmikan pada tahun 1975. Pada tanggal 20 April 2014, Taman Mini Indonesia Indah berulangtahun yang ke-39. Jika mengikuti perkembangan usia manusia, Taman Mini Indonesia Indah akan memasuki masa puber kedua di mana semangat dan gairah kembali menyala-nyala. Semangat untuk memperkenalkan budaya, adat-istiadat, dan tradisi Indonesia kepada penduduk Indonesia dan dunia.

Mengapa ke Taman Mini Indonesia Indah?
Ada banyak destinasi wisata di Indonesia, khususnya di Jakarta, baik itu alami maupun buatan. Kebutuhan untuk berekreasi semakin meningkat, terutama pada masyarakat perkotaan. Beban kerja yang tinggi di hari kerja, membuat mereka ingin melepaskan penat dengan berekreasi. Bagi yang sudah berkeluarga, rekreasi juga bermanfaat untuk mendekatkan hubungan di antara sesama anggota keluarga. Bagi anak-anak, rekreasi “mestinya” berfungsi sebagai media pembelajaran dan bermain.
Peta TMII
Seluruh wahana dapat menjadi tempat belajar dan bermain yang menyenangkan

Pada akhir pekan dan liburan, keluarga modern akan berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat rekreasi. Taman Mini Indonesia adalah salah satu destinasi wisata yang menguntungkan dan seharusnya menjadi pilihan keluarga Indonesia dalam menghabiskan akhir pekan, khususnya anak-anak. Mengapa kita harus berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah?

Tempat Belajar dan Bermain yang Menyenangkan
Konsep modern dan tradisional berpadu menjadi satu, diwujudkan dengan pilihan wahana dan tempat wisata. Konsep modern ada pada macam-macam permainan yang tersedia di Istana Anak-Anak Indonesia yang bentuknya menyerupai kastil di negeri dongeng, sesuai dengan imajinasi yang tertanam di benak anak-anak. Di dalamnya, ada banyak fasilitas bermain, yaitu: kereta api kelinci, mandi bola, kolam renang, bumper car, airplane, monorail, komedi putar, roda tamasya, kiddy boat, battery car, dan giring ombang. Semuanya dapat memuaskan kebutuhan bermain anak-anak. Ada juga Snow Bay Waterpark, arena bermain di dalam air, Teater Keong Mas, dan Teater 4 Dimensi.

Istana Anak, sumber gambar dari sini
Konsep tradisional terwujud melalui 33 anjungan daerah yang mewakili provinsi di Indonesia. Di setiap anjungan, terdapat aneka busana, bangunan, tradisi, dan tarian dari daerahnya. Jadwal pementasannya bergantian, sehingga kita bisa menyaksikan satu per satu. Ada juga 18 museum dari berbagai aspek: Museum Indonesia, Purna Bhakti Pertiwi, Keprajuritan, Perangko Indonesia, Pusaka, Transportasi, Listrik dan Tenaga Baru, Telekomunikasi, Penerangan, Olahraga, Asmat, Komodo dan Taman Reptilia, Timor-Timur, dan Pusat Peragaan IPTEK. Untuk mengelilingi seluruh anjungan dalam sehari, kita bisa menggunakan kereta gantung. Ada juga mobil keliling, kereta api mini, dan charter mobil pribadi.

Ada juga bangunan-bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang diakui di Indonesia: Masjid Diponegoro, Wihara Buddha, Pura Hindu, Gereja Protestan, Gereja Katolik, dan Kuil Kong Hucu. Pengunjung juga bisa menjelajahi taman-taman yang ada di Taman Mini, seperti Taman Among Putra, Taman Kaktus, Taman Apotik Hidup, Taman Melati, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Anggrek, dan Taman Bunga Keong Mas.

Salah satu Anjungan di TMII
Sumber Gambar dari sini
Dengan kata lain, Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat bermain dan belajar yang menyenangkan, khususnya untuk anak-anak. Mereka bisa bermain sekaligus belajar.

Harga Tiket yang Terjangkau
Dibandingkan dengan tempat rekreasi lain di Jakarta, harga tiket masuk ke Taman Mini Indonesia Indah jauh lebih bersahabat dengan kantung. Tiket masuk ke Pintu Gerbang Utama Kala Makara Rp 10.000/ orang, untuk usia 3 tahun ke atas. Ada juga tiket masuk untuk mobil, bus/ truk, motor, dan sepeda. Untuk masuk ke tempat-tempat wisata, akan dikenai biaya tiket lagi dengan kisaran harga Rp 10.000 sampai Rp 65.000, kecuali tiket masuk Snow Bay Waterpark yang mencapai Rp 120.000 pada hari Senin-Kamis, dan Rp 150.000 pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur.

Tiket masuk ke museum-museum jauh lebih murah, bahkan tiket masuk ke Museum Penerangan gratis, dan ke museum Telekomunikasi hanya Rp 2.000. Daftar lengkap harga tiket bisa dilihat di sini. Tentu saja harga ini mungkin berubah seiring bertambahnya waktu. Untuk informasi harga tiket dapat menghubungi email: info@tamanmini.co.id atau telepon ke 021-87795616, 8409163, 8414567, 8409461, 8409432, dan 29369593.

Lokasi yang Mudah Dicapai
Lokasi ke Taman Mini Indonesia mudah dicapai. Bila memakai mobil pribadi, tinggal aktifkan GPS. Kalau tidak punya mobil tapi ingin cepat sampai, bisa naik taksi. Sedangkan kalau naik angkutan umum, ada Busway Transjakarta , dengan rute sebagai berikut:

Koridor 1 dari Blok M-Kota, transit di Semanggi, pindah ke Koridor 9.
Koridor 4 dari arah Ragunan-Dukuh Atas, transit di Halte Kuningan Timur, jalan ke halte Kuningan Barat, pindah ke Koridor 9 ke arah Pinang Ranti.
Koridor 9 dari arah Pluit, tujuan akhir Pinang Ranti.
Pemberhentian busway Koridor 9 di halte Garuda Taman Mini, ambil jalan ke kiri  hingga bertemu dengan Masjid At-Tin. Itu tandanya kita sudah memasuki kawasan Taman Mini Indonesia Indah.

Angkutan umum lain yang bisa digunakan adalah bus:
KWK S 15A Ragunan-Taman Mini/ Pinang Ranti
KWK T 01 Cililitan-Setu
KWK T 02 Cililitan-Cilangkap-Cipayung
Koasi 40 Kampung Rambutan-Bekasi

Fasilitas Umum yang Memadai
Ketersediaan fasilitas umum seperti toilet, masjid, dan tempat makan menjadi sebuah keharusan bagi setiap pengunjung tempat wisata. Kebutuhan pribadi itu tidak dapat diabaikan. Tidak mungkin kita berkeliling ke tempat wisata yang superluas seperti Taman Mini, bila tidak ada toilet untuk membuang hajat, atau masjid untuk beribadah bagi kaum muslim, yang memang diwajibkan salat lima waktu. Pada waktu Zuhur dan Asar, kaum muslim harus salat. Taman Mini Indonesia Indah tidak melupakan keberadaan tempat-tempat itu, yang bisa dengan mudah ditemukan di beberapa titik. Kebersihannya pun terjamin, karena ada petugas kebersihan yang siap sedia.

Pengalaman Ismail ke Taman Mini Indonesia Indah
Bulan November 2013 lalu, sekolah TK Ismail (6,5 tahun), anak sulung saya, mengadakan acara manasik haji dan jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah. Berhubung saya masih repot mengurusi dua adik Ismail yang masih kecil-kecil, jadi Ismail berangkat bersama ayahnya. Untuk kendaraan, sudah dikoordinir pihak sekolah, menggunakan bus pariwisata. Biayanya dipukul rata semua anak, jadi kami sudah tidak perlu mengurusi biaya tiket masuknya lagi.

Ismail dan ayahnya berangkat dari jam 5 pagi. Pagi sekali, ya? Soalnya banyak tempat yang akan dikunjungi dan perjalanan ditempuh dari Bogor. Khawatir macet. Setelah melaksanakan manasik haji, rombongan bertolak ke Taman Mini Indonesia Indah. Berhubung waktunya sudah siang, maka mereka hanya sempat mengunjungi Pusat Peragaan IPTEK. Hal ini sejalan dengan kegiatan belajar sekaligus bermain yang ingin dicapai oleh orang tua.

Rombongan TK Ismail di depan Pusat Peragaan IPTEK
Di sana, Ismail berfoto bersama replika dan gambar dinosaurus. Juga mencoba menaiki replika pesawat terbang. Sesuatu yang luar biasa, karena selama ini keduanya hanya bisa dilihat di buku-buku cerita tentang Dinosaurus.  

Ismail tegang berpose dengan Dinosaurus

Ismail seolah memegang Dinosaurus


Ismail serius menyaksikan replika Dinosaurus

Berhubung Taman Mini Indonesia sangat luas, kita memang harus merencanakan sejak awal hendak mengunjungi wahana apa. Bawa bekal yang mencukupi. Apalagi kalau bawa anak-anak, semua yang dibutuhkan anak-anak harus tersedia. 


Ismail di depan replika pesawat 


Ismail coba mengendarai replika pesawat
Insya Allah, kapan-kapan kami ke TMII lagi dan kalau bisa mengunjungi semua wahana yang ada. 

Hut Taman Mini Indonesia Indah yang ke-36
Tanggal 20 April 2014, Taman Mini Indonesia Indah berulang tahun yang ke-36 tahun. Usia yang tergolong matang. Sebagai sebuah tempat wisata, Taman Mini Indonesia Indah telah memenuhi semua unsur hiburan dan pendidikan. Pengunjung tidak hanya dapat bersenang-senang melalui fasilitas permainan yang tersedia, melainkan juga mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang Indonesia melalui anjungan-anjungan dan museum-museum yang tersedia. Harapan saya untuk Taman Mini Indonesia Indah di usianya yang ke-36 ini, diantaranya:

Promosi yang Gencar
Dulu, Taman Mini Indonesia Indah begitu familiar di telinga saya semasa kecil. Mungkin karena baru dibuka, belum banyak tempat wisata lain, dan belum banyak mal, para orang tua merasa harus berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah pada akhir pekan. Sekarang, seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya pertumbuhan mall, orang tua lebih memilih mengajak anaknya ke mall, yang dekat dengan rumah, tidak ada biaya tiket masuk, dan lebih ramai pengunjung. Selain berpotensi meraup wisatawan lokal, Taman Mini Indonesia Indah juga berpotensi meraup wisatawan Internasional, sehingga tujuan memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah dunia dapat tercapai. Oleh karena itu, untuk mempopulerkan kembali Taman Mini Indonesia Indah, pengelola mesti melakukan promosi yang gencar demi mengambil hati calon pengunjung, contohnya:

  • Mengadakan even-even yang dapat menarik pengunjung, baik skala kecil maupun besar.
  • Melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah agar mengadakan kunjungan ke TMII.
  • Menyebar booklet, pamflet, atau brosur sebagai sarana informasi.
  • Memperbanyak penyebaran informasi melalui sosial media, misalnya dengan mengadakan Blogger Gathering untuk para Blogger, sehingga mereka dapat menulis Taman Mini Indonesia Indah secara informatif.
  • Bekerjasama dengan Komunitas-Komunitas yang ada di Indonesia, agar mengadakan kegiatan di TMII.
  • Mengadakan promosi berhadiah, misalnya undian berhadiah bagi para pengunjung TMII dengan menyerahkan potongan tiket masuk.
  • Memberikan hadiah kecil, souvenir, atau merchandise bagi pengunjung yang sering datang ke TMII.
  • Bekerjasama dengan media televisi, cetak, radio, untuk meliput acara-acara yang sedang dilangsungkan di TMII.


Perbaikan Fasilitas dan Tempat Wisata
Bangunan-bangunan yang sudah tua dan mengalami kerusakan, hendaknya diperbaiki. Begitu juga dengan alat-alat peraga di Pusat Peragaan IPTEK, sarana bermain,  koleksi museum, dan lain sebagainya. Untuk sarana bermain anak-anak, harus selalu diperhatikan keamanannya agar tidak membahayakan anak-anak.

Penambahan Wahana dan Tempat Bermain
Taman Mini Indonesia Indah masih bisa menambah wahana-wahana baru untuk menambah daya tarik pengunjung. Selain itu, perlu juga adanya mal besar yang khusus menjual benda-benda berciri khas Indonesia, dengan kualitas bervariasi, dari kelas masyarakat bawah sampai kelas atas. Juga bisa diisi dengan restoran-restoran yang menyediakan kuliner dari seluruh penjuru Nusantara, tidak hanya pada saat festival kuliner atau acara-acara khusus. 

Selamat Ulang Tahun yang ke-39, Taman Mini Indonesia Indah. Semoga makin jaya membawa Indonesia ke kancah dunia. Selamat karena telah ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri sebagai "Wahana Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa."

HUT TMII ke-39



Tulisan ini disertakan pada Kompetisi Blog dan Jurnalistik Taman Mini Indonesia Indah


Sumber Penulisan:
www.tamanmini.com
www.travelawan.com
www.transportumum.com



9 comments:

  1. terakhir ke sana jaman SMP, lupa2 inget.. heuheu

    ReplyDelete
  2. istana anak ..itu yg aku inget sampe sekarang.padahal kesana udah jaman SD dulu hehe...
    sukses ngontesnya mbak :)

    ReplyDelete
  3. tempat wisata di tengah kota yang murah meriah ya mbak

    ReplyDelete
  4. wah sy blm sempat ngajak azka k museum iptek

    ReplyDelete
  5. Wah..sama nih belum pernah ke museum iptek..luas banget sih TMII.gabisa keliling smuanya sampe puas

    ReplyDelete
  6. Wah Ismail udah kesana duluan yah,,aku aja yg udah berumur belum pernah kesana :)

    ReplyDelete
  7. nice bLog! its interesting. thank you for sharing.... тренинги по продажам

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^