Sunday 17 December 2023

Penanganan Kusta di Indonesia bersama Sasakawa Health Foundations

 

Sasakawa Healths Foundation dan Kusta di Indonesia

Sudah lama saya tidak mendengar adanya penyakit kusta di Indonesia, tetapi ternyata masih ada orang yang terkena kusta. Penyakit kusta adalah penyakit yang menular dan bisa menyebabkan disabilitas sehingga harus cepat diobati. Sayangnya, masih ada stigma di masyakarat mengenai penyakit ini. 


Kasus kusta di Indonesia mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dengan jumlah 18 ribu kasus, sehingga Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi  ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Kusta merupakan penyakit yang bisa menyebabkan disabilitas. Target pemerintah kurang dari 1 orang per 1 juta penduduk. Masih ada masalah penanganan kusta di Indonesia. Salah satunya mengenai sosialisasi. Kusta juga penyakit yang mudah menular. 

Tahun 2021 terjadi peningkatan 140 ribu pasien di dunia. Kegiatan pengendalian kusta pun harus dilanjutkan setelah dampak Covid. Ada keterlambatan dalam penemuan dan pengobatan kusta. Sosialisasi tentang kusta harus ditingkatkan. Salah satunya oleh Sasakawa Healths Foundation dan Kusta Indonesia. Apa saja nih programnya untuk menangani kusta di Indonesia? Nah, ini dia pembahasannya dari talkshow Sasakawa Health Foundations dan Kusta Indonesia. 

Para narasumber yang mengisi talkshow ini adalah Miss Aya dari  Sasakawa Health Foundations, Asken Sinaga dari NRL Indonesia, dan Ardi Yansah dari Permata Bulukumba. Apa saja yang disampaikan oleh mereka? Selain bisa disaksikan dalam youtube KBR Indonesia, saya juga merangkumnya sebagai berikut.

Miss Aya selaku Chief Program Officer Hansen's Desease Program Sasakawa Healths Foundation menjelaskan tentang Sasakawa Health Foundations dari Jepang yang salah satunya bergerak untuk menangani kusta. Kedatangannya ke Indonesia difokuskan untuk membantu menangani kusta di Indonesia dengan 3 pilar yaitu mengatasi kusta, menghilangkan diskriminasi, dan memelihara sejarah penanganan kusta. 

Sasakawa Healths Foundation

 

Sasakawa Foundation berdiri di Jepang pada tahun 1974, fokusnya salah satunya adalah ke penyakit kusta. Penanganannya bukan hanya di Jepang tapi juga di seluruh dunia. Visi misinya adalah bahwa semua manusia berhak atas kesehatan dan mendukung orang-orang untuk meningkatkan kesehatan dan mengembalikan martabat manusia apa pun kondisinya. 

Selanjutnya Ardi Yansah selaku OYPMK dan Ketua Pertama Bulukumba menjelaskan tentang martabat penderita kusta yang merosot akibat terkena kusta, apalagi bila berasal dari keluarga miskin. Beliau pun sempat mengalaminya ketika teman-temannya berubah sikap setelah terkena kusta. Teman-teman yang dulunya sering berkunjung ke rumahnya, menjadi berkurang kunjungannya setelah Ardi terkena kusta.  

 

Ketua Permata Bulukumba

 

Setelah beraktivitas dalam Permata Bulukumba dan NRL Indonesia, Ardi mulai dapat menaikkan martabatnya kembali. Kolaborasi Permata Bulukumba dan NRL Indonesia dimulai tahun 2018. Di tahun 2019, Ardi dan teman-teman mulai mengajukan proposal ke NRL dan diterima. Kolaborasi itu terus berlanjut sampai tahun 2022.

Manfaat NRL Indonesia selama berkolaborasi dengan Permata Bulukmba sangatlah terasa, terutama saat memberikan pelatihan-pelatihan tentang kusta dari segi medis. Ardi juga sering dijadikan narasumber dalam sosialisai edukasi kusta oleh NRl Indonesia. Ardi merasakan martabatnya sebagai manusia telah kembali dengan kegiatannya yang aktif di Permata Bulukumba dan NRL Indonesia, terutama dari lingkaran keluarga. Jadi, yang paling banyak memberikan stigma negatif justru dari keluarga besar. 

Asken Sinaga selaku Executive Director NRL Indonesia menjelaskan tentang peranan NRL Indonesia dalam penanganan kusta di Indonesia. NRL mendukung program-progam pemerintah untuk menanggulangi kusta dan melakukan inovasi agar program tersebut bisa lebih cepat, efektif, dan efisien. NRL Indonesia juga berperan dalam bantuan dan dukungan teknis untuk pelaku-pelaku program di Indonesia. Selain itu juga ada awareness raising edukasi masyarakat seluas-luasnya di semua jenis media. 

NRL Indonesia

 

NRL Indonesia juga memberikan advokasi dan menjalin jejaring untuk penderita kusta. Untuk mencapai tujuan nasional, hal itu tidak bisa dilakukan sendirian. Harus bersama dengan jejaring NGO, Riset, kelompok-kelompok pemuda, dan lain-lain untuk mempercepat pelaksanaan program kusta. Semoga tidak ada lagi kasus kusta baru di Indonesia. 

Selama di Indonesia, Miss Aya mengunjungi beberapa tempat di Indonesia untuk melihat bagaimana penanganan kusta di Indonesia. Miss Aya terkesan dengan program-program yang sudah dijalankan. Dinas kesehatan di berbagai level provinsi, kabupaten, dan puskesmas sangat baik kerjasamanya. Miss Aya juga melihat kasus pasien kusta yang masih kecil dan pengobatannya tertunda karena ada stigma yang tertanam di pikiran neneknya. Untungnya, pengobatan itu sudah dilanjutkan kembali. 

Menurut Miss Aya, LSM harus berada sedekat-dekatnya dengan OYPMK sehingga bisa melakukan beberapa hal yaitu memberikan dorongan dan motivasi kepada OYPMK dan membantu proses rujukan kesehatan untuk mempercepat kesembuhannya. 

NRL Indonesia pun berada dekat dengan OYPMK melalui program inovasi seperti proyek konseling. Di sini ada para OYPMK yang dilatih untuk membantu memotivasi OYPMK lainnya. Selain itu juga adanya jejaring dengan berbagai unsur dalam masyakarat. Ada juga dukungan teknis kepada pemerintah dan OYPMK serta mitra LSM untuk penanganan kusta. Serta diberikan juga advokasi untuk OYPMK.

NRL Indonesia juga memberikan dukungan kepada Permata Bulukumba, salah satunya dalam proyek Desaku. Hasilnya sangat bagus. Para OYPMK mengelola kebun dari wakaf kepala desa. Proyek ini dikerjakan oleh 4 OYMPK. Harapannya selain proyek ini  bisa berhasil, juga sekaligus sosialisasi dan edukasi mengenai kusta. Dari program ini juga mendorong keluarnya Perdes (Peraturan Desa) tentang pentingnya menghilangkan stigma kepada OYPMK. 

Nah, semoga dengan sosialisasi dan edukasi dari Sasakawa Foundation dan NRL Indonesia ini, penyakit kusta di Indonesia dan dunia bisa dihilangkan, begitu juga dengan stigma terhadap para OYMPK ya. 


 




No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^