Maaa... ada tikuuuuusss....! |
Dari ruang tengah, kudengar suara
yang cukup familiar. Seekor tikus sedang sibuk di dapur, entah mencari apa,
tapi suaranya datang dari tempat penyimpanan beras. Jangan dipikir bahwa tempat
penyimpanan beras itu berupa lemari khusus beras, melainkan hanya sebuah kardus
bekas yang di dalamnya terdapat banyak plastik, termasuk diantaranya plastik
berisi beras. Seharusnya aku mengusir tikus yang sedang menyatroni berasku itu,
tapi aku menunggu sampai suaranya hilang. Maklum, aku takut tikus. Setelah suaranya
hilang, kuhampiri tempat penyimpanan beras dan kulihat plastiknya sudah bolong.
Duh, tikus itu pasti tadi mengunyah beberapa butir berasku, huhuhu….
Kejadian itu membuatku berpikir untuk cepat-cepat memiliki lemari
penyimpan beras. Orang tua zaman dulu selalu menyebutnya, “C*sm*s. Aku ingat
sewaktu di rumah mertua, sempat tercetus niatan membeli sekarung beras dari
Garut. Nasi di rumah mertuaku itu enak sekali, walaupun lauknya hanya tempe,
makan pun bisa lahap. Aku ingin membeli beras yang sama dengan beras yang
dimasak oleh mertuaku. Supaya sekalian, belinya langsung sekarung. Sayangnya,
aku belum punya lemari penyimpan beras. Selama ini, aku membeli beras hanya
satu sampai dua liter untuk dua hari.
“Sudah, beli saja C*sm*s. Paling
juga harganya berapa,” kata mertuaku. Iya, sih, harusnya punya ya? Hahaha… apa
sih yang nggak harus punya bagi seorang ibu-ibu? Kalau sekarung beras itu tidak
disimpan di lemari penyimpan beras, baunya akan apek. Sayangnya, setelah pulang
dari Garut, keinginan untuk punya lemari penyimpanan beras itupun terlupakan.
Kenapa? Karena aku lupa mau beli beras Garut yang enak banget itu, hehehe… Aku
tetap beli beras dua literan di warung. Disimpan di plastik, toh dua hari juga
harus beli lagi. Sampai kemudian terjadilah tragedi tikus itu.
“Ah, kayaknya memang harus punya
C*sm*s,” tegasku. Niat hati ingin kirim bbm ke suami supaya membelikan C*sm*s,
eh hapenya mati. Ya sudah, tunggu suami pulang saja. Kalau ada kado yang kumau,
untuk saat ini aku maunya lemari penyimpanan beras itu. Penting banget itu.
Kalau nggak sempat beli langsung ke tokonya, ya beli online saja. Sekarang ini kan sudah ada jasa pengiriman yang dapat
mengirim barang seberat apa pun, termasuk lemari penyimpanan beras.
Pagi hari, saat sedang memasak
nasi goreng, tiba-tiba suami menghampiri dan berniat membantu. Aih, kebetulan
sekali ada momen untuk menyatakan maksudku.
Kasih kado kan nggak harus pas ulang tahun, ya…. Tumben-tumbenan juga suamiku
datang ke dapur dan mau bantu masak. Mula-mula dia memeluk pinggangku, ihihihi…. *dilarang ngiri! Lalu, aku masukkan irisan bawang, dan dia mengambil alih serokan, mengaduk-aduk
irisan bawang di dalam wajan. Mumpung kelihatannya situasi dan kondisi sedang mendukung, sembari memasukkan telur ke wajan, aku pun
bicara,
“Yah, kayaknya kita harus punya
C*sm*s deh. Tikus-tikus itu ternyata suka nyemilin beras. Plastiknya bolong.”
“Hmm….” Suamiku memulai tanggapannya
dengan hm, sambil mengaduk telur. Aku memasukkan nasi, sembari menunggu
kelanjutan kalimat suamiku. Bukannya cepat-cepat ngomong, dia sibuk
mengaduk-aduk nasi. “Beras cuman beli dua liter aja nggak perlu pake C*sm*slah.
Masukin aja ke kaleng biskuit,” jawabnya.
Yaaaa…. Wajahku pun langsung
cemberut. Kuambil garam, lalu meletakkannya di sisi kompor. “Jangan lupa kasih
garam, ya. Aku mau ke kamar mandi," katakua sambil ngeloyor pergi.
“Eh—“ suamiku menolehkan kepala, tapi kadung pegang serokan jadi nggak sempat mengejar istrinya yang mutung.
Pokoknya, aku mau kado yang isinya lemari penyimpan beraaaas!
Soal tikus, duh, sebelll banget! Mereka itu musuh banget di rumah. Kayaknya udah rapi2in rumah, masih aja kedatangan tamu. Kayaknya migrasi dari rumah tetangga deh. Maklum, hidup di kampung yang rumahnya deret-deret sampai tetangga kentut aja kedengeran.
ReplyDeleteKalau di rumah, saya masih pakai yang lawas bingit, Bu, warisan tujuh turunan kayaknya. Pernah, sih, saya bilang sama ibu saya, yang lama diloakin, ganti sama yang baru. Tapi, sampai sekarang belum ganti-ganti juga. Untung yang lama belum keburu diloakin ya. Hahahaha.
Saya, walaupun belum emak-emak, tapi kalau sama perabot rumah tangga suka mupeng. Salah satunya ya tempat penyimpanan beras itu tadi. Liat di toko, udah ada yang ditaksir. Warnanya ijo heheh.
Mudah-mudahan bisa segera punya tempat nyimpan beras.
"Hmmmmm" sepertinya itu ekspresi yang jamak untuk para suami. Istrinya cerita panjang-lebar, tanggapannya hmmmm.....tapi lumayan mbak dikasih solusinya pindah ke kaleng biskuit...coba klo "ganti plastiknya yang bolong, dengan plastik lain aja...masih punya stok plastik banyak kan? Ha..ha
ReplyDeletekalo aku naruh beras di container plastik mbak. Cari yg agak tebel biar tikus ga bisa gigit. Lebih murah dan ringkas. Carinya yg lg promo si supermarket. hehehe
ReplyDeleteidentik dengan cosmos ya mbak sampai sekarang
ReplyDeleteaq nyimpen beras di ember kecil yg ada tutupnya, bekas tempat tape ketan, oleh2 dari suami waktu ke kuningan kayaknya... *emak2 ekonomis
ReplyDeleteitu merek yg bagus emang mak, sepertinya beras bakalan aman deh...dirumahku juga banyak tikus mak, biasanya beras aku masukin tudung saji dan alhamdulillah nggak dimakan tikus :)
ReplyDeleteTerima kasih atas partisipasinya, Mak Ela. Aku juga nggak punya Cosmos, pakainya ember yang ada tutupnya. Murah meriah kok :D
ReplyDelete