Monday, 19 August 2024

Triana Rahmawati dan Griya Schizofren untuk Kesehatan Jiwa

Apa yang kita pikirkan saat melihat ada orang "gila" di jalan? Prihatin atau biasa saja? Membiarkan keadaan mereka yang seperti itu dan tak perlu berempati? Atau mencoba mengeluarkan mereka dari kondisi tersebut? Masih ingat dengan berita tentang orang "gila" yang menenteng kepala orang "gila" lainnya? Kondisi kejiwaan yang sakit membuat orang itu tidak sadar apa yang telah dilakukannya. Tak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain. 

Triana Rahmawati


Bahaya bagi diri sendiri adalah ketika orang yang sedang sakit jiwa itu membunuh dirinya sendiri, sebagaimana yang sering kita dengar belakangan ini. Depresi membuatnya kehilangan keinginan untuk melanjutkan hidup. Sedangkan bahaya bagi orang di sekitarnya adalah ketika orang yang sedang sakit jiwa itu menganiaya dan membunuh orang-orang di sekitarnya. Ada ibu yang membunuh anak-anaknya, suami membunuh istri, bahkan membunuh orang yang tak dikenalnya karena halusinasi. 

Saat ini kesehatan jiwa masih belum terlalu diperhatikan, karena melihat kondisi fisik baik-baik saja. Skizofrenia adalah salah satu gangguan kesehatan jiwa yang serius dan bisa mengakibatkan kematian bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Banyak film dan novel yang juga sudah mengangkat kasus skizofrenia ini, contohnya film Shutter Island yang dibintangi Leonardo Dicaprio.

Dalam film itu kita melihat kekacauan pikiran seorang lelaki yang mengira dirinya adalah seorang agen marsekal AS yang sedang menyelidiki hilangnya seorang tawanan. Tawanan itu ditahan karena membunuh anak-anaknya. Ternyata pembunuh anak-anaknya adalah si lelaki itu sendiri. Bahkan dia juga membunuh istrinya. Akan tetapi, dia justru berhalusinasi menjadi agen marsekal yang sedang mencari pembunuh. 

Penderita Skizofrenia tidak bisa membedakan dunia nyata dan khayal, karena sering berhalusinasi. Dia sering mendengar bisikan-bisikan yang bisa jadi salah satunya menyuruhnya membunuh orang di dekatnya. Dia juga kesulitan mengendalikan emosinya. Itu kenapa sering ada ucapan, "Lari, ada orang gila!" saat berpapasan dengan orang "gila." 

Namun, kita jangan lagi menyebut mereka dengan orang "gila" ya tapi ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan). Penyakit skizofrenia sejauh ini tidak bisa disembuhkan tetapi bisa diobati dengan obat medis dan terapi yang harus dilakukan seumur hidup. Di antara pengobatan terapi itu adalah terapi kelompok, yaitu dukungan dari kelompok masyarakat. Hal inilah yang diusahakan oleh Triana Rahmawati dengan Griya Schizofren. Sebab, ODMK pun berhak menjalani hari-hari dengan aktif dan produktif agar kesehatan jiwanya dapat dijaga. 

Triana Rahmawati dan Griya Schizofren untuk Kesehatan Jiwa 

Triana Rahmawati adalah salah seorang penggagas Griya Schizofren, sebuah organisasi masyarakat untuk ODMK bersama dua temannya, Febrianti Dwi Lestari dan Wulandari. Bermula dari Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Mahasiswa UNS, di mana pada awalnya mereka mengabdi di Griya PMI untuk pendampingan ODMK. 

Dari hanya 10 mahasiswi yang terlibat, menjadi 50 mahasiswi. Selanjutnya pada bulan Oktober 2014, Triana mendirikan Griya Schizofren. Berkat keuletannya, pada tahun 2017 Griya Schizofren berhasil menjaring 200-an ODMK untuk pendampingan terapi kelompok. Tentunya hal ini juga dilakukan dengan melibatkan keluarga penderita ODMK. Bertujuan untuk memberikan kepedulian kepada ODMK dengan menemani mereka beraktivitas dan berbincang. 

Griya Schizofren


ODMK jangan dijauhi, karena justru akan membuat penyakitnya bertambah parah. Mereka harus didampingi dan diajak beraktivitas ringan dan gembira sehingga mereka bisa tetap menjalani kehidupan layaknya orang-orang sehat lainnya. Griya Schizofren juga menerima orang-orang yang ingin menjadi relawan untuk mendampingi ODMK ini. Juga terbuka untuk orang-orang yang ingin mempelajari tentang ODMK dan aktif menangani masalah ODMK. Kehadiran Griya Schizofren ini harapannya dapat meningkatkan empati masyarakat kepada ODMK. 

Salah satu kegiatannya adalah Art Therapy atau terapi seni, di mana para ODMK ini diajak menyalurkan emosi dan pikiran dengan melakukan kegiatan seni. Meliputi seni visual, psikoterapi, dan proses kreatif untuk meningkatkan kesehatan emosi, fisik, sspiritual, dan kognitif. Terapi seni juga berguna untuk membantu ODMK mengungkapkan masalahnya secara non verbal yang dapat dilihat dari karya seni yang dihasilkannya. Dari gambar mereka, para relawan Griya Schizofren dapat melihat emosi dan masalah yang sedang mereka pendam. Selain itu, pembuatan karya seni ini juga dapat mengurangi kecemasan. 

Penghargaan SATU Indonesia Awards 2017 

Untuk aktivitasnya di Griya Schizofren, Triana Rahmawati pun mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards 2017 dari PT Astra Indonesia untuk kategori individu bidang kesehatan. Meskipun Griya Schizofren yang didirikan menggunakan nama Schizofren, tetapi tak hanya dikhususkan untuk penderita Schizophrenia melainkan juga untuk semua ODMK. 

Penghargaan SATU Indonesia Awards yang diterimanya ini memberikan suntikan semangat untuk terus aktif mengelola Griya Schizofren meskipun sempat mengalami kejenuhan. Sampai saat ini pun Griya Schizofren masih tetap bersama, berkarya, dan berkelanjutan memberikan terapi kelompok untuk para ODMK. Hal ini dapat kita ketahui dari akun instagramnya di @griya.schizofren. 


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^