Wednesday 28 August 2019

Cara Mengobati Penyakit Cacar pada Anak

Assalamualaikum. Lama tak bersua di blog ini. Kemarin ada seorang teman yang bertanya bagaimana cara mengobati penyakit cacar pada anak, terutama agar benjolannya tidak digaruk dan tidak berbekas. Kebetulan beberapa waktu lalu, anak-anak saya dan ayahnya sembuh dari penyakit cacar. Alhamdulillah bekasnya tidak banyak.

Ismail, yang duluan kena cacar 

Saya sendiri sudah kebal karena sudah pernah terkena cacar. Katanya sih ya walaupun sudah pernah kena cacar, bisa jadi kena lagi kalau kondisi fisiknya tidak bagus. Alhamdulillah, saya tidak terkena lagi meskipun harus merawat 3 pasien. Yang terkena cacar yaitu Ismail (anak pertama), Salim (anak ketiga), dan suami saya.
Suami saya belum pernah kena cacar waktu kecil, meskipun semua adiknya terkena cacar. Padahal, suami saya juga masih tetap berinteraksi dengan adik-adiknya. Ternyata anak kedua saya, Sidiq, juga kemarin tidak kena. Jadi tinggal Sidiq yang belum pernah kena cacar. 

Gejala 
Gejala awal terkena cacar itu rasanya seperti mau flu, badan panas, kepala pusing, dan tubuh lemas. Pada hari pertama saat terkena, masih bisa beraktivitas seperti biasa. Justru ketahuannya itu setelah muncul bintik cacar berisi air. Biasanya ini sudah terlanjur menulari orang lain karena ketahuan belakangan.

Cara Penularan
Cacar adalah penyakit menular. Ditularkan melalui cairan dari bintik cacar yang pecah, bahkan bisa menyebar melalui udara bila penderita cacar itu batuk atau bersih dan memercikkan ludah yang mengandung virus cacar. 

Cara Pencegahan
Orang yang sudah terkena cacar, harus diisolasi dan tidak boleh berinteraksi dengan orang lain sampai 2 minggu. Makanya anak-anak saya dilarang masuk sekolah sampai 2 minggu atau sampai bintiknya mengering. Semua barangnya jangan digunakan oleh orang lain seperti pakaian, handuk, selimut, dll.

Selain itu, orang yang belum terkena cacar harus memiliki daya tahan tubuh yang tinggi karena cacar menyerang orang yang lemah. Sehingga perlu memakan makanan yang bergizi tinggi dan minum suplemen yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. 

Awalnya, Ismail yang terkena penyakit cacar ini karena daya tahan tubuhnya memang rendah akibat kurang makan makanan bergizi. Kemudian menular juga ke Salim. Kedua anak ini memang makannya tidak teratur. Lalu, suami saya yang sedang mudah lelah karena bekerja, akhirnya ketularan pula.

Mengapa Sidiq nggak ketularan? Sepertinya jawabannya ya karena daya tahan tubuhnya bagus. Sidiq memang lebih sehat dan pola makannya bagus. Dia doyan makan. Dia juga mau menurut supaya tidak berdekatan dengan kakak dan adiknya. 

Salim, ketularan Ismail 

Cara Pengobatan
Begitu melihat bintik cacar, langsung bawa pasien ke klinik Pengobatan untuk mendapatkan obat. Jangan ditunda karena nanti bintiknya akan muncul banyak. Dokter akan memberikan obat yang diminum dan dioleskan. Untuk obat oralnya, saya lupa namanya ya. Di antaranya obat penurun panas, pereda pusing, dan vitamin.

Salep Acyclovir. Foto: Halodoc


Sedangkan untuk obat luar, saya ingat namanya salep Acyclovir. Salep ini dioleskan tipis-tipis ke bintik cacar. Selain itu, neneknya anak-anak juga memberikan pengobatan tradisional yaitu menggunakan bedak Sarerang Kawung.

Bedak Sarerang Kawung. Foto: Tokopedia


Bedak Sarerang Kawung ini warnanya hitam. Cara pemakaiannya dengan dicampur dengan sedikit air, lalu dioleskan ke seluruh tubuh anak yang berbintik cacar. Bisa dibeli di marketplace, tinggal googling saja. Kalau neneknya anak-anak sih belinya di pasar di Garut, masih ada yang menjual meskipun langka. 

Gunanya bedak ini untuk mempercepat pengeringan bintik cacar,  menghilangkan gatal pada bintik cacar, dan menghindari bekas cacar. Alhamdulillah anak-anak hampir tak ada bekas cacarnya. Tidak seperti saya yang sampai sekarang pun masih ada bekasnya.

Berapa banyak bintik cacar yang muncul pada tubuh anak bergantung pada daya tahan tubuh anak dan cepatnya pengobatan. Jadi, kalau baru muncul 1-2 bintik cacar lalu lekas diobati, selanjutnya tidak akan terlalu banyak bintik yang muncul.

Ismail mendapatkan banyak bintik cacar karena daya tahan tubuhnya lemah. Ayahnya lebih banyak lagi, karena katanya cacar memang jadi lebih parah kalau mengenai orang dewasa. Sedangkan Salim tidak terlalu banyak bintik cacarnya. Sembuhnya juga lebih cepat.

Jangan paksa anak ke sekolah kalau bintik cacarnya belum mengering, meskipun sudah setengah kering pun masih bisa menulari. Minimal 10 hari dirawat di rumah, anak sudah bisa ke sekolah lagi.

Anak-anak pun tetap saya mandikan dengan air hangat. Bisa ditambah dengan cairan pembunuh kuman seperti Dettol. Setelah anak sembuh, semua benda yang pernah dipakainya harus dicuci dengan deterjen pembunuh kuman. Misalnya, sarung bantal, seprai, pakaian, dll.

Itu dia cara mengobati penyakit cacar pada anak dan orangtua yang pernah saya terapkan ke anak-anak. Yang utama, tetap jaga daya tahan tubuh anak dengan makanan bergizi dan vitamin supaya mereka tidak mudah tertular penyakit cacar. Selain itu, kita juga bisa memberikan imunisasi cacar untuk anak.

Baca Juga: Mengapa Anak Saya Harus Diimunisasi 

1 comment:

  1. Makasih infonya mba. Ini anakku bawa virus dari sekolah juga. Pas pada barengan kena, ikut juga ternyata... Alhamdulillah cpt ketauan, jd bintik2nya dikit. Lumayan lama juga yaa klo 2 minggu..... Mesti sabar.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^