Wednesday 10 July 2019

Sehari Menjadi Petani di INAGRO Integrated Agro Village

Assalamualaikum. Alhamdulillah, bisa bertemu dengan hari Jumat lagi. Menjelang akhir pekan, saya akan membagikan pengalaman mendampingi wisuda TK si bungsu yang diselenggarakan di INAGRO tanggal 22 Juni lalu. Memang sudah lama yah, tapi baru sempat dituliskan sekarang ini. 

Anak TK di Inagro

Walaupun berlokasi di Ciseeng Bogor dan hanya 30 menit dari Sawangan, saya juga baru tahu ada tempat wisata dengan tema pertanian seperti INAGRO ini. Dari rumah di Sawangan, hanya butuh waktu 30 menit saja. Berangkat pagi sekitar jam 8, sampai di lokasi jam 8.45. Kelebihan 15 menit karena mampir ke minimarket dulu membeli perbekalan.
Dari sekolah sudah ada snack dan makan siang, tapi takut kurang saja hehe. Untuk masuk ke INAGRO ini melewati perumahan juga, tapi saya kurang tahu tentang perumahannya. Ukuran rumahnya besar-besar dan jaraknya jauh-jauh. Terbayang kalau tinggal di sana, jadi kurang bergaul dengan tetangga nih. Sekarang saja saya jarang bergaul hehehe. 

Setelah mengikuti prosesi wisuda yang insya Allah akan saya ceritakan di postingan lain, kami pun menyiapkan anak-anak untuk berwisata di INAGRO. Bayarnya sudah sepaket dengan biaya wisuda. Katanya sih, kalau untuk sendirian, biayanya Rp 100.000/ orang. Berhubung rombongan, jadi dapat diskon RP 60.000/ orang. 

Salim mengganti bajunya dulu yang agak jelekan karena nanti akan berenang di sawah. Paket yang diambil adalah menjadi petani, sehingga semua kegiatannya berhubungan dengan bercocok tanam. Rombongan anak TK dan orangtuanya pun menaiki mobil INAGRO, karena jarak dari aula tempat wisuda ke tempat bertaninya lumayan jauh kalau jalan kaki.

Mobil Inagro

Tempat wisata INAGRO ini memang luaaas sekali. Jadi jangan dibayangkan seperti tempat wisata lain yang bisa dikelilingi dengan jalan kaki ya. Makanya disediakan mobil. Mobilnya ini bentuknya terbuka, sehingga kami bisa menikmati angin sepoi-sepoi dan menikmati pemandangan. Di sepanjang jalan hanya ada pepohonan dan bunga-bunga. 

Akhirnya, tiba juga di tempat yang khusus digunakan untuk anak-anak bereksplorasi menjadi petani dalam sehari. Suasananya asri, bersih, dan rapi. Banyak pohon bunga yang indah dipandang. Berikut ini kegiatan anak-anak yang masuk ke dalam paket yang diambil: 

Membuat Telur Asin
Anak-anak dikumpulkan di sebuah saung yang sudah disediakan alat-alat membuat telur asin yaitu telur asin, abu gosok, dan garam. Ternyata membuat telur asin itu mudah sekali. Cukup campurkan abu gosok, garam, dan air lalu diaduk-aduk hingga agak kental. Kemudian, tutup telur bebek dengan adonan tersebut secara merata. Bungkus dengan plastik dan tunggu hingga kering. Telur yang digunakan harus telur bebek, tidak boleh telur ayam apalagi telur puyuh. Awalnya anak-anak merasa jijik memegang adonan berwarna agak hitam itu, tapi lama-lama senang juga.

Sayang, aktivitas di sini lupa difoto karena saya sibuk membuat videonya. Nanti tonton saja di videonya ya. 

Membajak Sawah
Nah, kegiatan berikutnya adalah membajak sawah. Di sawah yang belum ditanami padi, sudah ada seekor kerbau yang menunggu. Antara senang dan sedikit takut, anak-anak mendekati kerbau itu. Setiap dua anak diajak menaiki alat bajak yang sudah dipasang di tubuh kerbau. Jadilah mereka menaiki kerbau mengelilingi sawah. Eh, kerbaunya buang air besar. Baunya menguar ke mana-mana. Anak-anak berteriak kebauan tapi tetapi mau menaiki kerbaunya. Semula kaki mereka diangkat tinggi-tinggi agar tidak kena air sawah yang kotor. Lama-lama, mereka memang harus berani kotor.

Membajak sawah putaran pertama 

Salim sampai dua kali membajak sawahnya, karena temannya yang dapat giliran terakhir itu cuma sendirian. Dia meminta Salim untuk menemani. Walaupun sudah cuci kaki, Salim pun mau menemani. Kapan lagi kan membajak sawah dan naik kerbau?

Membajak sawah putaran kedua 


Menanam Padi
Setelah membajak sawah, berikutnya ya menanam padi. Di sini nih mereka harus merelakan kaki menginjak tanah becek. Setiap anak diberikan pohon padi yang seperti rumput itu lalu diajarkan cara menancapkannya ke tanah. Kaki mereka pun kotor karena harus menginjak tanah tanpa sepatu. Namanya juga anak komplek yang jarang main kotor, awalnya sih teriak jijik-jijik juga. Lama-lama, terbiasa. Apalagi kegiatan berikutnya membuat mereka harus benar-benar merasakan kotor. Apakah ituuu?

Bersiap menanam padi 

Asyiknya menanam padi

Menangkap Bebek
Nah ini yang paling seru. Mereka diajak menangkap bebek di danau kecil yang memang dibuat tidak dalam. Awalnya dikira dalam. Anak-anak takut masuk ke airnya. Eh ternyata tidak. Dari awalnya takut, mereka malah ketagihan. Bukannya menangkap bebek, malah berenang.

Mau nangkap bebek 

Serunya menangkap bebek 

Hanya ada satu anak yang berhasil menangkap bebeknya. Bebeknya memang harusnya ditangkap dengan saling bekerjasama. Berhubung anak-anak malah sibuk berenang, ya bebeknya berhasil kabur.

Menangkap Ikan
Setelah menangkap bebek, gilirannya menangkap Ikan. Pindah tempat. Yang ini kolamnya mirip sungai. Tapi sayangnya, ikannya sudah habis. Jadilah anak-anak cuma berenang. Tapi sepulang dari INAGRO, mereka mendapatkan ikan dan telur Asin. Asyik kaan.

Mencari ikan


Menumbuk Padi
Aktivitas terakhir adalah menumbuk padi. Sayangnya, saya tidak ikut melihat karena sudah capek mengikuti anak-anak. Istirahat aja deh hehe.... anak-anak sih nggak kelihatan capek. Malah asyik terus.

Nah, setelah berkotor-kotor, anak-anak mandi di pancuran dan toilet yang sudah tersedia. Ada banyak pancuran dan toiletnya. Mereka pun kembali ke aula dengan tubuh dan badan yang bersih.

Baca Juga: Ngabuburit Seru di Cibinong City Mall

Sepulang dari INAGRO apakah anak-anak jadi sakit karena kena kotor-kotoran? Alhamdulillah, tidak. Yang pentinhlg kan setelah main kotor, mereka mandi sebersih-bersihnya. Saya yakin momen ini akan diingat terus sampai mereka dewasa. Seperti saya dulu waktu kecil main di sawah belakang sekolah, mengambil kangkung dan ikan Bandeng. Bedanya, dulu gratis karena masih banyak sawah di mana-mana hehe....

Salim sehari jadi petani


Tunggu ya keseruannya di video YouTube. 

11 comments:

  1. Seru bangeeeet.. Jadi pingin ngajak Boo Mika ke Inagro.. Deket juga ya mak kalo dari Sawangan.. Kalo datang perorangan nyoba aktivitas di sana berarti bisa ya? Lumayan juga 100rb tapi pengalamannya pasti bakal diingat anak- anak.. Aku pingin deh nyobain bikin telur asin.. ;D

    ReplyDelete
  2. Aku jadi ingat dlu Ayyas pas perpisahan TK juga main membajak sawah dan main lumpur-lumpuran. Berenang di kali juga. Hahha. Anak-anak kayak gini happy dapat pengalaman yang menyenangkan ya

    ReplyDelete
  3. Zaman boleh maju ya tapi alhamdulillah masih banyak yang menyediakan lahan buat bermain yang mengedukasi anak dan mengenal nagerinya lebih dekat.

    ReplyDelete
  4. ya ampun, mainannya permainan langka. sekarang sawah dah jarang. anak-anak pasti suka sekali apalagi pas main bebek dan menangkap ikan..seru pastinya

    ReplyDelete
  5. Seru banget ini, dulu TK lintang ke sini tahun 2009 klo gak salah, Lintang nangis pas masuk lumpur wkwkwk padahal mah asyik ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. oooo jd udah ada sejak lama ya INAGRO ini?

      Delete
  6. Jadi video telur asinnya dah jd belum nih? :D
    Trus itu telurnya kan gak bisa instan, dibawa pulang ke rumah gtu?
    Duh aku pengen juga naik ke alat pembajak sawah yang ditarik kebo haha :D

    ReplyDelete
  7. Tempatnya seru banget... aku baru tahu ada tempat kayak begini di Ciseeng, ngga jauh dari Depok. Pingin deh sekali-kali ajak Resky main di sini... Thanks for sharing Mbak...

    ReplyDelete
  8. Babam auto senang kalau diajak kwmari nih, mau banget euy udah mupeng sama foto-fotonya

    ReplyDelete
  9. Ooo bs ya dtg perorangan? Ciseengnya sebelah mana, Mba. Jauh ga ya dr kolam mandi air panas? Jadi mau kesana deh pasti seru nih ajak Adek Gi

    ReplyDelete
  10. Karena hati senang biasanya main di tanah dan air kotor tetep bikin sehat, badannya bergerak, jadi daya tahan tubuh juga kuat. Seru juga ya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^