Sunday 21 February 2016

Tips Menghadapi Orang dengan Gangguan Jiwa Exhibisionis

Assalamu'alaikum. Coba perhatikan foto di samping itu baik-baik. Ada yang menarikkah? Itu adalah foto saat saya sedang membeli Hotdog di Pasar Ikan Santolo Garut. Saat memasuki pasar, kami langsung bertemu sesosok wanita yang sedang jongkok dengan pakaian lusuh (kaus kecokelatan). Sidiq, anak saya yang nomor dua, nyeletuk, "Mah, kok itu nggak pakai celana?" HAH! Siapa yang nggak pakai celana? Waduuuh... anak saya melihat pornoaksi nih! Segera saya tarik anak-anak agar menjauhi wanita itu, yang rupanya sudah memperhatikan kami. BAYANGKAN! Wanita itu mengikuti kami! Maunya saya sih segera menjauh, tapi anak-anak minta dibelikan Hotdog. Saat penjualnya membuatkan pesanan, wanita itu ikut mengantri bersama kami! 


Takut? Yap. Itu reaksi wajar, sebenarnya. Siapa yang nggak takut berhadapan dengan orang dengan gangguan jiwa? ODGJ atau Orang dengan Gangguan Jiwa adalah orang yang kehilangan kesadarannya sehingga bisa melakukan hal-hal di luar akan sehat. Contohnya, ya nggak pakai celana itu. Untung kausnya panjang. Coba kalau dia  benar-benar telanjang. Bisa tambah heboh deh anak-anak saya. Anak-anak sudah mengerti batasan aurat wanita dan laki-laki. Kalau mereka melihat wanita berpakaian seksi, mereka akan berkomentar. Nah, jadi hati-hati deh berpakaian seksi di hadapan anak-anak. Kasihan kan, di usia muda, otak mereka sudah terkotori oleh pikiran mesum. Kecuali ODGJ ya... mereka tidak punya kesadaran, jadi susah dikasihtahu kalau harus pakai baju lengkap. 

ODGJ itu terus memperhatikan kami yang sedang membeli Hotdog, sambil menjilati lidahnya. Mungkin dia lapar. Si penjual Hotdog memberikan sepotong roti, kemudian ODGJ itu pun pergi. Ah, kasihan.. pasti ada sesuatu yang membuat jiwanya terguncang hingga kehilangan kesadaran. Itu pengalaman terbaru saat berhadapan dengan ODGJ. Selama ini, alhamdulillah saya belum pernah mengalami hal-hal mengerikan saat berjumpa dengan ODGJ yang demikian. Ada teman yang dikejar ODGJ sampai menjerit-jerit. Kalau saya pilih menjauh. Mereka nggak akan mengganggu kalau kita sudah menjauh. Justru yang mengerikan itu adalah orang yang memiliki gangguan jiwa tapi tidak menyadarinya. Contohnya, EXHIBISIONIS. 

Saya pernah dua kali bertemu dengan pria exhibisionis.  Yang pertama, saya sedang duduk di angkot sendirian. Di depan ada supir, tapi penumpangnya baru saya saja. Tiba-tiba naik seorang laki-laki dan duduk di hadapan saya. Eh, dia membuka ritsleting celananya, daaaan.... dia memamerkan alat vitalnya dong. Kaget? Untungnya waktu itu saya tergolong lemot, alias telat mikir. Saya malah ngeliatin orang itu, lalu bingung nih orang ngapain sih? Mungkin orang itu kesal karena saya nggak menjerit-jerit ketakutan. Dia pun turun lagi dari angkot. Setelah itu, baru saya bergidik. Ealah.. tadi kan dia itu.... idiih.... Geli.... Mending cakep #eh. 

Yang kedua, saat saya sedang berjalan berdua dengan teman di sisi kampus (ini kejadiannya masih kuliah). Dari arah depan, ada laki-laki berjalan ke arah kami. Teman saya yang mula-mula melihat. Dia menjerit, "Aaah... itu orang buka retsleting celananyaa!" Dia pun menarik saya agar keluar dari jalan tersebut dan mengambil jalan lain. Yah, kami memang belum sempat melihat "barangnya," untung sudah diantisipasi sejak dini hehe.... 

Nah, pengalaman teman saya yang paling mengerikan. Pulang dari kantor, dia naik angkot dan duduk di pojok. Kemudian ada laki-laki yang naik dan langsung duduk di pojok. Angkot pun segera penuh karena jam pulang kantor. Di tengah perjalanan, laki-laki itu membuka celananya dan memainkan alat vitalnya DI DEPAN TEMAN SAYA! Teman saya menjerit ketakutan, dan tahu apa yang terjadi? Pria itu semakin kesenangan dan orgasme! Ih, jijiiiiik..... Teman saya sampai muntah melihat cairan sperma di depannya. Dia semakin menjerit dan menangis. Soalnya pas orgasme itu, penumpang sudah mulai sepi. Supir angkot pun mengusir pria itu, tapi tetap saja trauma yang dirasakan teman saya itu nggak bisa hilang. Sampai besoknya, teman saya masih nangis-nangis. 

Orang exhibisionis mungkin nggak sadar kalau dirinya terkena gangguan jiwa. Setelah saya baca-baca informasi, ternyata orang exhibisionis itu malah senang kalau korbannya menjerit-jerit ketakutan. Dia akan orgasme. Jadi, kalau ketemu orang seperti itu, mendingan bersikap seperti saya. Diam dan pura-pura nggak melihat. Dijamin tuh exhibisionis itu langsung balik, karena gagal membuat kita menjerit-jerit. Apa yang saya sebutkan ini sesuai dengan informasi yang saya baca di www.klikdokter.com yah.

Jadi, kalau bertemu dengan exhibisionis, ini yang perlu kita lakukan:
  • Tetap tenang, jangan berteriak, apalagi menjerit-jerit karena hal itulah yang diinginkan pelaku demi mendapatkan kepuasan seksualnya. 
  • Tunjukkan wajah datar, tidak terkesan, dan masa bodoh. Kalau perlu, tertawakan saja kelakuannya itu. Atau picingkan mata dengan sorot mata, "punya lu kecil yee...." Itu akan membuatnya jera. 

Bagi orang yang memiliki kecenderungan exhibisionis, lebih baik berkonsultasi pada psikiater atau dokter jiwa. 


27 comments:

  1. Teman saya pernah bilang gitu mbak Leyla,diejek anu-nya seperti saran di atas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap, asal kitanya bisa tenang dan gak panik.

      Delete
  2. Saya juga pernah Mbak ketemu orang exhibisionis kayak gitu. Malem2 lagi. Hiii... Eh, apa diceritain aja ya buat ikutan GA ini? Hihihi...

    ReplyDelete
  3. Bener tuh Mbak Leyla,
    Kitanya harus stay cool ya.
    Sayangnya, kadang2 cewek udah keburu histeris duluan kalo ngeliat si exhibisionis di tempat umum :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi sasarannya gadis2 yg belum pernah lihat "anu" :D

      Delete
  4. temenku pernah cerita tuh... tapi dia cepet turun dari angkot... ternyata itu termasuk gangguan jiwa ya..baru tau..

    ReplyDelete
  5. Ya ampun, itu yang diangkot hirir banget yah.

    ReplyDelete
  6. Ngeri ya klo ketemu exhibisionis. Klo perempuan yg suka pamer aurat itu termasuk gangguan kejiwaan macam exhibisionis gak ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tadinya aku mau nulis gitu juga tapi belum pasti juga apa yg suka pake baju seksi itu exhibis

      Delete
  7. Saya pernah mba, cuek aja padahal histeris tapi saya tahan aja, akhirnya dia pergi sendiri liat saya cuek.biasa kl kita histeris si pelaku suka.

    ReplyDelete
  8. Mungkin dia sakit jiwa, di Pameungpeuk Garut memang banyak orang sakit mbak, dan anehnya kenapa juga pada dibuang ke Pameungpeuk yah orang - orang sakit itu, hiks. Mereka semakin banyak dari tahun ke tahun loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oooh.. Jadi Pamengpeuk itu tempat pembuangan ODGJ? Kenapa gak direhab aja ya.. Kasian.

      Delete
  9. Gatel mau komen soalnya baru dua hari lalu aku mengalami ini~ diperlihatkan barang si ekshibisionis. Jadi, aku lagi duduk di halte di suatu halte di Banda Aceh. Aku sama teman, tapi temanku lagi di seberang ke ATM. Tiba-tiba ada becak motor dateng, aku menganggap dia nawarin buat naik becaknya trus aku geleng-geleng... trus sibuk lah aku main hape. Nggak lama, aku nengok ke depan, which is tuh becak motor tadi masih di depan halte, ehhh kelihatan anunya bapaknyaaa. Sumpah mau teriakkkk tapi percuma waktu itu Jumat siang, semua tempat tutup orang pada Jumatan :( Akhirnya buru buru nyeberang :((((( Atuutttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eaaa.. Ternyata masih banyak ya orang kayak gitu. Emang yang diincar yang gadis-gadis.

      Delete
  10. Duuuh serem juga ya mbak. Mungkin kalo aku berhadapan sama orang exhibisionis juga akan refleks teriak atau bergidik ngeri apalagi kalo itu laki-laki. Takutnya malah mau melakukan pelecehan tapi berlagak kayak exhibisionis.

    ReplyDelete
  11. Aku pernah beberapa kali ketemu mbk pas masih SMA. ngeriii iih dan jijay. iya, dy nya kesenangan pas kitanya ketakutan hiih.

    ReplyDelete
  12. Dulu dekat kampus ada tuh cowok yg suka pamer ky gt untung nggak pernah ktm lngsung cm dengar cerita teman aja,

    ReplyDelete
  13. aku juga pernah mbak waktu kuliah dulu..ini materi kuliahku,exhibionisme

    ReplyDelete
  14. Serem ya ketemu yg type begitu. Lebih baik dihindarin daripada dianya kesenengan

    ReplyDelete
  15. aku pernah liat dr jauh ada org berdiri dg gejala aneh pas pulang sekolah lewat jalan sepi. langsung balik kanan muter balik lewat jalan yg lebih jauh tp lebih rame

    ReplyDelete
  16. Aku juga takut, Mbak...alhamdulillah belum pernah nemuin. Tipsnya oke

    ReplyDelete
  17. Pernah kaya gitu mbak.. sewaktu kuliah... jadinay saya dan teman lari terbirit-birrit.. takut kalo dia malah brutal

    ReplyDelete
  18. Biasa aja mbak, nanti kalo malah kita kabur dan ketakutan malah dikejar-kejar

    ReplyDelete
  19. sering dengar cerita seperti ini, termasuk yang sering terjadi di bis-bisa angkutan umum.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^