Wednesday 26 August 2015

Tips Menyapih Anak dari ASI ala Saya

Assalamu'alaikuum... beberapa hari nggak ngeblog karena lagi fokus menyapih Salim nih. Iyaaa... Salim umurnya sudah mau 3 tahun, bulan depan pas 3 tahun. Toleransinya sudah setahun, lama juga yah. Hampir sama dengan kakaknya, Sidiq, baru disapih dari ASI di umur 2,7 tahun. Itu karena saya nggak mau menyapih dengan drama nangis-nangis, rewel, bahkan mengamuk. Teman saya menyapih putrinya di usia dua tahun, dan dia habis dicakarin putrinya selama DUA MINGGU! Ya Allah, nggak kebayang saya harus menghadapi drama itu selama dua minggu. Jadi, mendingan disapih dengan cinta aja deh hihihi.....


Ditunggu-tunggu dari umur dua tahun, alhamdulillah Salim sekarang udah bisa disapih. Memang telat, dan saya juga udah malu menyusui di muka umum. Ya masa anak udah gede masih disusuin? Saya nyusuinnya kalau di rumah. Untungnya, Salim jarang minta nenen kalau sedang bepergian, kecuali perginya lama. Saya bilang aja kalau saya malu kasih nenen lagi. Biasanya dia nenen kalau sedang di dalam mobil, jadi nggak kelihatan orang banyak. Lama-lama, dia juga malu minta nenen di hadapan orang banyak. Berikut ini tips menyapih ala saya, siapa tahu bermanfaat untuk ibu-ibu yang sedang dalam proses menyapih anaknya dari  minum ASI:

  1. Sejak umur 1 tahun 7 bulan, saya sudah mulai sosialisasi penyapihan ke Salim, bahwa nanti Salim nggak boleh nenen lagi, bla, bla, bla. Ngomongnya baik-baik aja. Semua anggota keluarga juga ngomong gitu: ayahnya, neneknya, tante-tantenya, dan lain-lain. Saya juga bilang, "Malu nih Mama nenenin, banyak orang, Salim kan udah gede...." Pokoknya, diomongin begitu saja terus setiap dia minta nenen. 
  2. Berikan alternatif minuman pengganti. Saya sudah memberikan susu formula dari umur 6 bulan, lho! Ya kan ASI Eksklusif hanya sampai 6 bulan, selebihnya MPASI (Makanan Pendamping ASI), jadi nggak apa-apa dong dikasih susu formula? Yang penting ASI-nya masih lebih banyak dari Sufornya itu. Saya kasih Sufor hanya satu kali dalam sehari, itupun hanya tahan dua bulan, setelah itu saya stop. Kenapa distop? Salim lebih suka ASI daripada Sufor, Sufornya dibuang-buang. Ya sayang deh, mahal-mahal beli, eh dibuang. Umur 1,5 tahun, saya kasih susu cair, itu tuh yang kotak kecil-kecil sekali sedot. Nah, kalau yang itu, Salim mau deh. Sampai sekarang, susu cair ini jadi alternatif pengganti ASI. Kalau dia minta nenen, saya kasih susu cair. Jadi, Salim nggak murni ASI 2 tahun ya, walaupun ASI-nya tetap lebih banyak daripada susu sapinya. Selain susu sapi, dia juga minum air putih, teh manis, jus buah-buahan, sirup, Yakult. Yakult? Iya, itu minuman favorit Salim. Ini  bukan iklan lho, tapi kenyataannya memang anak itu suka Yakult, hihihi..... 
  3. Jangan ganti dengan DOT! Kesalahan besar nih untuk ibu-ibu yang menyapih anaknya, lalu diganti dengan susu dalam botol dan diminum pakai DOT! Nantinya, si anak bakal susah lagi disapih dari dot. Berikan minuman alternatif di dalam gelas atau pakai sedotan. Dot itu sama saja "nagih"nya dengan puting Ibu. Untungnya, Salim nggak suka minum susu pakai dot. Dia bilang kalau susu pakai dot itu untuk bayi. Jiyaaaah... lah memangnya nenen bukan buat bayi? :P
  4. Saat menyapih, berikan waktu khusus untuk si anak itu. Sebab, anak menyusu ASI itu bukan semata untuk minum, tapi juga mencari kenyamanan dan perlindungan. Biasanya, Salim minta nenen kalau sedang menangis karena berantem sama kakak-kakaknya, jatuh, dan sebagainya. Supaya tenang, saya kasih nenen deh. Saat disapih, ya sudah nggak bisa begitu lagi. Saya alihkan perhatiannya ke hal lain: main mobilan, menggambar, nonton kartun, mengobrol, jalan-jalan, gendong timang-timang, dan sebagainya. Makanya saya nggak ngeblog beberapa hari, karena fokus menyapih Salim :D 
  5. Sapih anak saat kondisi tubuhnya sedang fit. Beberapa kali saya gagal menyapih karena Salim sedang sakit. Kalau sedang sakit, dia pasti banyak nenen. Kasihan kan kalau disapih. Kemarin itu dia sedang sehat, segar bugar. Jadi disapihnya pun enak. 
  6. Sebagai Ibu, KITA-lah yang tahu kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak. Ternyata, pengalaman saya, lebih enak menyapih setelah usianya 2,5 tahun. Payudara sudah nggak bengkak karena nggak diisap lagi. Beda ya kalau masih umur 2 tahun, payudara masih bengkak. Setelah umur 2,5 tahun, anak juga sudah nggak banyak nenen, paling saat tidur siang dan malam, dan saat sedang rewel. 
  7. Jangan memaksa menyapih, karena nanti anak trauma. Ibunya juga menderitalah, pakai ada adegan cakar-cakaran mana tahan? :D 
  8. Kemarin saya juga mengoleskan daun Brotowali supaya putingnya pahit. Dulu waktu menyapih Sidiq, daun Brotowali ini nggak mempan, karena Sidiq masih tetap nenen walaupun nangis karena pahit, tapi terus dinenen sampai pahitnya hilang hehehe... Alhamdulillah, Salim mempan dikasih daun ini. Hanya sekali saja, dia cobain, nggak enak, nggak mau nenen. Setiap minta nenen, saya bilang putingnya pahit, dia nggak mau. Untuk tips yang ini, boleh dicoba, boleh enggak. Katanya sih nggak boleh pakai cara ini, tapi saya pakainya cuma sekali kok hihihi....
  9. Tegas dan Konsisten. Saya sendiri beberapa kali tergoda mau kasih nenen lagi karena anaknya minta dan merengek-rengek, tapi saya tahan-tahan deh. Sudah berhenti, ya sudah. Jangan dimulai lagi. Kalau dikasih nenen, kapan selesainya? Toleransinya sudah setahun lho! 
  10. Ada dukungan dari keluarga, terutama si Ayah. Si Ayah juga harus terus-menerus memberitahu putranya bahwa sudah nggak boleh nenen lagi. Ayah juga ajak main anaknya saat sedang rewel minta nenen.

Setelah menyapih, saya sendiri juga merasa kehilangan karena momen memberikan ASI itu memang benar-benar.... berharga. Wajar deh kalau anak juga nggak mau kehilangan. Ibunya saja kadang-kadang kelupaan. Malam-malam Salim bangun, hampir saja saya kasih ASI lagi karena LUPA. Ya begitulah, momen yang indah itu sudah berakhir, tapi bukan berarti pelukan dan kasih sayang saya berkurang. Malahan sekarang jadi makin lengket, karena anak itu udah nggak bisa dialihkan perhatiannya dengan nenen. Jadilah saya harus fokus bermain sama dia :D

7 comments:

  1. seepp..catet mak..nih penting buat aku ntr pas mau nyapih anak..makasih sharenya mak :)

    ReplyDelete
  2. kalo saya pek lipstik...lihat merah anak jadi takut gamau nenen hihi...

    ReplyDelete
  3. Waah selamat ya sudah disapih. Jadinya nggak repot lagi kalau mau kemana-mana. Hihi...

    ReplyDelete
  4. mirip-mirip sama aku mbak caranya..

    ReplyDelete
  5. Anak saya 2 tahun, 2 bulan, masih nenen. Kayaknya saya pakai biji mahoni aja kali ya, di sini belum nemu brotowali.

    Makasih share-nya, ya, Mbak ...

    ReplyDelete
  6. kalau waktu alvin aku sugesti terus nanti kalau haus minum air putih :)

    ReplyDelete
  7. salah satu cara , berhentikan ASI nya pelan2 . sampai akhirnya berhenti sama sekali ....:)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^