Wednesday 10 December 2014

Memperkenalkan Ritual Ibadah Haji kepada Anak-anak Melalui Kegiatan Manasik Haji

Haji Sidiq
Kali ini giliran Sidiq yang ikut kegiatan manasik haji di TK-nya.




Selasa, 9 Desember 2014, jam 2.30 pagi, saya bangun untuk menyiapkan bekal manasik haji. Wuiih.. siapa yang mau pergi haji, nih? Bukan saya atau suami saya, tapi mohon didoakan semoga kami bisa pergi haji. Tak lain dan tak bukan adalah Sidiq, si tengah yang usianya baru 6 tahun (bulan ini ulang tahun, lho!). Dua bulan sebelumnya, Sidiq sudah heboh mau pergi haji. "Sidiq mau ke Mekkah naik pesawat," katanya. Sepasang mata mamanya hanya berkaca-kaca, sambil berucap, "Sabar yaa... dua bulan lagi...."

Foto bersama sebelum berangkat
Tentu saja Sidiq nggak benar-benar pergi haji, melainkan mengikuti kegiatan manasik haji yang diadakan oleh TK-nya hehehe.... Tahun lalu, Ismail, kakak Sidiq yang ikut manasik diantar ayahnya. Tahun ini, giliran saya yang mengantar. Salim, adik Sidiq, ditinggal dulu dengan si Bibi. Tadinya mau saya ajak, tapi Ismail sedang UAS (Ujian Akhir Semester), pulang sekolahnya dimajukan jadi jam 11 siang. Ya, sekalian saja dua-duanya dititipkan ke si bibi. Si bibi ini sebenarnya hanya kerja setengah hari di rumah saya, tapi kalau ada urusan bepergian tanpa bawa anak, dia bisa dititipi anak sampai sore. Asal jangan sering-sering saja. 

Bu Guru mengajak anaka-anak melafalkan niat haji

Dini hari itu, saya memanaskan bekal makanan yang sudah dimasak si bibi: semur ayam, kentang goreng, dan tempe kering. Saya juga membuatkan nasi goreng dulu untuk sarapan si ayah dan Ismail sebelum berangkat ke kantor dan sekolah. Jam 4, mandi, disambung dengan memandikan Sidiq yang harus ditarik dari tempat tidur karena belum bangun. Jam 4.30 pas sudah mau jalan, eh Salim bangun. Diajaklan naik motor ke tempat mangkal busnya. Rencana bus berangkat jam 5 pagi (supaya nggak macet), lah kok belum ada orang yang datang? Memang ya jadwal di Indonesia ini sering ngaret. Salim dibawa pulang lagi oleh ayahnya sambil nangis-nangis karena tahu mamanya mau pergi. Jam 6, baru deh busnya berangkat ke Pondok Gede, Jakarta Timur, tempat penyelenggaran manasik haji.

Bu Guru bersiap mengawal anak-anak
Memang benar, berangkat pagi-pagi belum macet, kecuali setelah sampai di pintu masuk Pondok Gede. Dua orang anak sudah muntah di bus, alhamdulillah Sidiq nggak muntah. Sidiq memang nggak pernah muntah di kendaraan, kecuali kalau sedang nggak enak badan. Di perjalanan, dia juga memakan sarapan yang saya buat, plus susu, dan cemilan. Ibu guru mengisi kekosongan dengan mengajak anak-anak bernyanyi. Sebelum masuk ke Pondok Gede, anak-anak diajak melafalkan niat sebelum melaksanakan ibadah haji. Sampai di situ, terasa sekali auranya seolah akan benar-benar naik haji. Subhanallah.....

Sidiq ngumpet di belakang
Di dalam bus juga, anak-anak dipakaikan kain ihram untuk anak lelaki dan baju putih-putih untuk anak perempuan. Jangan salah ya, Bu.... Bahu kanan yang terbuka, bahu kiri tertutup :D Sidiq juga diberikan 15 batu-batuan (terbuat dari gumpalan kertas) untuk melempar jumroh. Bus pun memasuki halaman Pondok Gede. Selama anak-anak dibawa ke dalam ruang peragaan manasik haji, ibu-ibu menunggu di sekitar gedung yang dipenuhi oleh tukang mainan, karena dilarang masuk ke dalam gedung. Ibu-ibu langsung memborong mainan untuk hadiah anak-anaknya yang berhasil mengikuti manasik haji.

cari hadiah untuk anak-anak
Alhamdulillah, sejam kemudian, acara manasik haji sudah selesai. Ibu-ibu menyambut kedatangan anak-anaknya dengan gembira, seolah anak-anak benar-benar baru pulang dari haji. Anak-anak diciumi dan diberikan hadiah. Sidiq juga meminta hadiah mainan gasing yang harus dirakit dulu. Sampai di rumah, ternyata murnya nggak ada, jadi gasingnya nggak bisa dimainkan. Hiks, mamanya yang sedih. Harga mainan di sana berkisar 10 ribu sampai 50 ribu. Pulang dari manasik haji, acara jalan-jalan dilanjutkan ke Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Sidiq benar-benar naik pesawat Garuda Indonesia yang sudah dimuseumkan, tapi pas ke luar lagi, dia tanya, "Mah, kok pesawatnya nggak jalan?" Hehehe.... nanti ya Nak, insya Allah bisa naik pesawat betulan. Kami pulang jam satu siang dan sampai di rumah jam empat sore.

Sebenarnya untuk apa sih kegiatan manasik haji itu? Orang tuanya saja belum pernah naik haji, untuk apa anak-anak diikutkan kegiatan manasik haji? Ada nggak ibu-ibu yang nanya begitu? Saya juga pernah nanya begitu, karena biaya perjalanannya lumayan juga Rp 300.000,- ibu dan anak. Biayanya bisa dicicil dari jauh hari, tapi apa esensi manasik haji itu untuk anak-anak? Menurut saya sih:

  1. Menumbuhkan rasa cinta dan rindu terhadap ibadah haji di dalam hati anak-anak. Saya saja yang menemani (dan tidak masuk ke dalam ruangan peragaan manasik haji), sudah merasakan auranya. Betapa semakin inginnya saya naik haji, semoga Allah beri kesempatan. Aamiin.... Bila anak-anak sudah tumbuh rasa cinta dan rindunya untuk naik haji, insya Allah mereka akan menanamkan niat dan tekad naik haji sejak kecil dan berusaha menggapainya sekuat mungkin.
  2. Memperkenalkan ritual ibadah haji kepada anak-anak, dari mulai niat, thawaf, sai, melempar jumroh, dan sebagainya. Saya yang tidak pernah mengikuti manasik haji (maklum, dulu nggak masuk TK) saja belum tahu bagaimana melakukan ritual ibadah haji itu. 
  3. Memperkenalkan sejarah di balik ritual ibadah haji, fungsi dan maknanya. Contohnya, melempar jumroh dengan menggunakan batu (untuk manasik, batunya dari kertas), diartikan sebagai simbol untuk melempar setan. Sebagaimana ketika Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah haji, lalu iblis muncul di hadapan beliau. Nabi Ibrahim melempari iblis dengan tujuh kerikil, sehingga iblis masuk ke dalam tanah. Hal itu berlangsung sampai 3 kali. Namun, melempar jumroh dimaksudkan untuk mengingat Allah Swt, sehingga setiap kali melempar, disertai ucapan takbir. 

Begitulah, tiga manfaat dari acara manasik haji anak-anak TK yang saya lihat dan rasakan. Semoga saja cita-cita Sidiq (dan orangtuanya) untuk naik haji betulan memakai pesawat bisa terkabul. Aamiin..... 









4 comments:

  1. Anak anak saya juga seneng banget ikutan manasik haji mak
    yang aku seneng mereka sampe hapal semua langkah naik haji
    semoga menjadi jalan mereka untuk bisa naik haji beneran dan pastinya nambah iman dan taqwa

    ReplyDelete
  2. Moga kelak bisa terlaksana berangkat ibadah ke tanah suci yaa Sidiq... emak sekeluarga juga tentunya, aamiin...barakallah :)

    ReplyDelete
  3. aamiiin...semoga benar2 kesampaian ke tanah suci ya Ela sekeluarga...kita ketemuan di sana..

    ReplyDelete
  4. Semoga dimasa mendatang saya diberikan rizki untuk memberangkatkan kedua orang tua ke tanah suci, Aamin :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^