Wednesday 20 August 2014

Liburan Gratis ke Bali? Bisaaa! –Bagian 1

Siap honeymoon ke Bali.... :-)

Alhamdulillah, kemarin tanggal 16-18 Agustus, saya jalan-jalan ke Bali bersama suami dan si bungsu. Jalan-jalan ini disponsori oleh Zombigaret, karena saya berhasil  memenangkan lomba blog bertema “Rokok mengubahmu menjadi Zombi.” Saya gak menyangka bisa menjadi pemenang pertama dan mendapatkan hadiah liburan gratis ke Bali selama 3 hari 2 malam. Ini bisa dibilang sebagai, “mimpi yang menjadi nyata.” Tempat liburan favorit memang bukan hanya Bali, tapi banyak orang yang ingin ke Bali. Barangkali saya salah satunya.


Saya tahu tentang Bali dari cerita teman-teman, di akhir masa kuliah. Kira-kira 10 tahun lalu, hehehe…. Saat itu, teman-teman berencana berlibur ke Bali dengan membayar sekian ratus ribu. Entahlah berapa jumlah persisnya, yang pasti saya gak ikut karena “mahal.” Tapi, saya mulai memikirkan kemungkinan, apakah kelak saya juga bisa melihat Bali? Seringkali, sebuah keinginan terwujud bukan hanya karena kita sering meminta kepada Allah, tapi bisa jadi walau kita hanya sekadar membatin, keinginan itu kelak akan terwujud. Sudah beberapa kali saya mengalami kejadian seperti ini. Memang gak secepat jinnya Aladin ya, hitungan tahun mungkin baru terwujud. Intinya, jalan-jalan ke Bali ini pernah terlintas di benak saya, tapi entah bagaimana caranya, Allah sebaik-baik pengatur rencana.

Rupanya, Allah menakdirkan saya bisa jalan-jalan ke Bali dari hasil menulis! Yeaaay! Itu sekaligus mematahkan anggapan saya bahwa menulis tidak bisa membuat saya keliling dunia. Sejujurnya, setelah puluhan tahun menulis, baru kali ini saya mendapatkan berkah jalan-jalan ke luar Pulau Jawa. Mudah-mudahan kelak saya juga bisa jalan-jalan keliling dunia. Aaamiiin….

Bismillah... 

Pertama Kali Naik Pesawat
Ada beberapa pilihan tanggal keberangkatan yang bisa saya pilih, dari sejak bulan puasa, dan akhirnya jatuh pada tanggal 16-18 Agustus. Sebelum tanggal itu, pesawat dan hotel sudah full booked, karena bertepatan dengan libur lebaran dan sekolah. Tadinya saya mau mengajak semua anak (Ismail, Sidiq, dan Salim), tapi harus tambah biaya pesawat kurang lebih Rp 3 jutaan. Berhubung kebutuhan sedang banyak-banyaknya (lebaran dan masuk sekolah baru), terpaksa deh Kakak dan Dede gak bisa ikut dulu. Maaf, yaaa, hiksss…..
 
Awalnya, saya minta si bibi yang kerja setengah hari di rumah saya, untuk menjaga anak-anak. Cukup dua malam menginap di rumah saya. Oke, dia setuju. Eh, ternyata menjelang hari keberangkatan, dia gak bisa karena dilarang suaminya. Padahal, rumahnya dengan rumah saya gak begitu jauh, masih satu desa. Ya sudah, saya gak bisa memaksa karena dia memang hanya bekerja setengah hari. Alternatif lain ya meminta tolong adik saya, alias tantenya anak-anak. Dia mau menjemput anak-anak hari Sabtu pagi, karena pesawat berangkat hari Sabtu siang (jam 12.30 WIB). Saya gak pamitan juga sama anak-anak. Kalau pamitan nanti minta ikut, hehehe….. Ada bagusnya juga sih, saya lebih merasa aman karena anak-anak dititipkan ke adik dan ayah saya. Mereka udah sering jadi tempat penitipan anak-anak saya :D 

Sabtu, 16 Agustus, saya, suami, dan Salim (penumpang infant (dipangku) dengan tambahan biaya sekitar Rp 200 ribuan tapi ini juga ditanggung Zombigaret lho), berangkat dari rumah jam 7 pagi! Wuii! Pagi banget, ya? Soalnya suami saya ini prinsipnya “lebih baik datang lebih cepat daripada ditinggal pesawat.” Mulanya kami naik kereta, sempat deg-degan karena ada gangguan akibat banjir. Tiba di pool Damri-Pasar Minggu jam 8.30 pagi. Damrinya ngetem dulu, untunglah kita gak dikejar waktu. Damri ini adalah Bus Bandara yang levelnya Eksekutif, karena ber-AC dan nyaman. Tarifnya juga aseek.. per orang Rp 30 ribu, hehehe....

Bus DAMRI
Sampai di Bandara Soekarno Hatta jam 10 pas. Masih jauh doong ke waktu keberangkatan? Iya, memang, makanya kita makan siang dulu di foodcourt samping Bandara. Harganya sama deh dengan di mall-mall, tapi porsinya kecil, hiks… rasanya perut masih lapar. Setelah chek in, kita masuk ke Bandara dan menghabiskan waktu menunggu dengan foto-foto. Tiketnya kan diberikan oleh Zombigaret secara online, jadi bukti tiketnya tinggal diprint dan ditunjukkan kepada petugas tiket. Bayar pajak Bandara per orang Rp 40 ribu.

Makan siang dulu di Bandara 

Ada tempat main anak-anak di Bandara Soekarno Hatta


Salim seneng banget main di sini! 


Nunggu giliran naik pesawat :-)
Saya sempat kenalan dengan calon penumpang lain yang sama-sama mau ke Denpasar dan berbincang-bincang cukup banyak. Ibu itu hanya sendirian ke Denpasar, baru pertama kali juga. Beliau agak canggung karena pergi sendirian. Saya juga pasti begitu deh kalau pergi sendiri ke tempat baru dan jauh, gak ditemani suami. Mungkin bakal nyasar-nyasar hehe…. Pesawat agak terlambat beberapa belas menit, Salim juga sudah mulai rewel karena mau bobo. Jam 1 siang, kami baru naik ke pesawat.

Selfie dulu bertiga :D
Rasanya gimana? Ini pengalaman pertama saya naik pesawat. Wow! Melihat pesawatnya saja sudah norak, hahaha…. Saya sempatkan minta difoto dulu sama suami. Awalnya, doi gak mau, karena malu, kelihatan banget istrinya baru pertama kali naik pesawat. Tapi saya paksa, ini momen yang pertama kali, harus diabadikan. Cuek aja, walaupun penumpang lain memperhatikan saya. Cuman saya yang foto-foto di depan pesawat, ihihihi…..
Salim gak sabar mau naik pesawat

Foto dulu sebelum naik pesawat
Masuk ke pesawat, langsung disambut dengan pramugari-pramugari Lion Air yang cantik-cantik. Suami mencari nomor tempat duduk yang tertera di tiket, sayang gak dapat yang dekat jendela. Jadi, pada penerbangan pertama ini, gak bisa memfoto awan-awan dari dalam pesawat. Jiyaaaah…. Norak lagi deh, ah. Di sebelah saya, duduk seorang abg dengan celana pendek (hotpants), dan sepertinya busana mini sudah tren di pesawat soalnya sebagian besar penumpang perempuan itu busananya mini-mini, kecuali bule Arab yang bercadar. Di belakang saya, duduk bule Arab, rombongan besar. Rata-rata perempuannya bercadar. Rupanya bule-bule Arab itu suka berlibur ke Bali juga, dan mereka datang berombongan.

Setelah pramugari menjelaskan tentang peraturan-peraturan di dalam pesawat, pesawat pun mulai lepas landas. Deg-degan juga rasanya, seperti terbang melayang. Ya iyalaaaah… apalagi pesawatnya sempat miring-miring. Setelah itu sih berasa seperti naik kereta api, karena suaranya berisik. Salim sudah tidur, jadi gak rewel. Saya mau tidur juga, tapi kok berasa sayang ya, belum tau kapan lagi naik pesawatnya. Suami asyik main game, karena gadget gak boleh dinyalain sinyal teleponnya. Saya sibuk merancang tulisan aja deh buat di blog. Di mana merancangnya? Ya, di otak saya dulu.

Eh, ternyata di dalam pesawat juga dijual makanan dan minuman ringan lho, oleh pramugari Lion Air. Semua harganya sama, Rp 10 ribu. Tentu saja lebih mahal daripada harga pasaran, tapi daripada kelaparan kan? Kalo saya, berhubung perjalanannya cuman 1,5 jam, jadi tahan aja dulu lapernya. Lagian kan udah makan siang juga di Bandara. Ini uang saku mesti diirit-irit, karena pake uang sendiri, haghaghag…. Akhirnya, 1,5 jam kemudian, saya melihat pesawat mulai mendekati Bandara Ngurah Rai-Bali. Di bawah pesawat, terbentang pantai yang luas, karena bandaranya memang di pinggir pantai. Membayangkan bila saja pesawatnya jatuh ke laut, pasrah saja deh. Pesawat pun mendarat dengan selamat. Alhamdulillah, kengerian tak beralasan pun hilang. Turun dari pesawat, saya sempetin foto-foto lagi. Welcome, Bandara Ngurah Rai-Bali. Ketakjuban saya masih belum berhenti. Gak sangka saya bisa menjejakkan kaki di Pulau Dewata ini. Gratis, pula! Terima kasih, Zombigaret. Nantikan cerita selanjutnya di postingan berikutnya yaaah…..

Alhamdulillah, sampai di Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali
Si Ayah juga gak mau ketinggalan difoto 
Buat teman-teman yang ingin liburan gratis ke Bali dengan cara saya, ayo semangat menulis dan mengikuti lomba, yang penting isi tulisannya bermanfaat. Jangan malas, apalagi gengsi. Walaupun gratis, tetap saja kita mendapatkannya dengan usaha, bukan? 

12 comments:

  1. Weits..keren Mak... saya juga baru sekali ke Bali, itu jg pemicunya gara2 dpt voucher hotel gratis, hehehe.... Gak kapok, kan naik peswat..?hehehe...

    ReplyDelete
  2. Wih, pertama kali naik pesawat, dapat gratisan pula. Pasti sangat berkesan.

    ReplyDelete
  3. Wowww...inspiratif mbak Ela. Nice mbak.

    ReplyDelete
  4. Senang sekali membacanya, semoga segera berlanjut dengan trip-trip berikutnya Mbak :)

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah ya Mbak... saya juga pengen euy menang liburan dari lomba hihihi!

    ReplyDelete
  6. Bagi-bagi infonya kalau ada lagi ya Maak...:)

    ReplyDelete
  7. mba leyla kereeeen deh.
    barakallah....moga kian semangat menulisnya

    ReplyDelete
  8. wahhh....berkah menang lomba ya mbak, bisa jalan-jalan ke Bali. sayang gak bisa ketemuan pas tanggal itu......

    ReplyDelete
  9. alhamdlillah,duh pingin juga dapet hadiah jln2 gratis dari lomba nulis hehe

    ReplyDelete
  10. Maaak, aku ikut happyyy banget baca liputan ini looh, keren, keren, kereeen

    ReplyDelete
  11. selamat yahhh, rejeki memang ga ke mana.
    salam kenal ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^