Tuesday 17 December 2013

Sepeda Baru Salim

Sudah sejak kurang lebih dua bulan lalu sebenarnya Salim punya sepeda. Dibeli dari uang angpau lebaran, daripada nanti dipakai mamanya untuk belanja sayur, lebih baik cepat-cepat dibelikan sepeda hehe.... Salim bisa dibilang beruntung nih karena dua kakaknya dulu gak dibeliin sepeda. Maklum, keuangan orang tuanya masih serba pas untuk kehidupan sehari-hari. Alhamdulillah, kemarin dapat angpau lebaran cukup banyak dari saudara dan tante-tante. Makasih ya, tante-tante.... Sebenarnya pingin beliin sepeda juga untuk dua anak yang besar, tapi apa daya keuangan masih belum mencukupi. Alhasil, mereka harus nabung dulu deh biar bisa beli sepeda. 


Memakai sepeda batita begini ada untungnya buat emaknya, alias saya. Jadi gak perlu capek-capek menggendong. Salim sudah bisa jalan sejak umur sepuluh bulan, tapi kalau diajak jalan antar kakaknya ke sekolah atau ke mana-mana ya masih tertatih-tatih mengikuti langkah mama dan kakak-kakaknya. Di rumah sih jalannya sudah lancar dan bisa lari. Jatuh juga gak masalah, kan lantainya rata. Nah, kalau di jalan, jatuh bisa baret-baret tuh kakinya. Biar cepet ya dibeliin sepeda. 

Sepeda ini harganya yang paling murah daripada yang ada di toko itu, tapi sudah lumayanlah. Itu ada bunyi-bunyiannya, dan bikin teman-teman sekolah Sidiq jadi tertarik memainkannya. Kalau lagi nungguin Sidiq sekolah, itu teman-temannya ngumpul semua di sepeda Salim, bahkan ada yang pingin naik ke sepedanya! Hoho... jangan ya, Nak! Sepeda itu tidak dirancang untuk anak umur 4 tahun ke atas. Salim juga udah bisa melarang orang yang mau menaiki sepedanya, dengan bahasa bayi, tentu. 

Plastik yang membungkus sepedanya itu cuma dibuka yang di tempat duduk. Sengaja, biar gak cepat kotor. Namanya juga anak-anak kan tangan belepotan apa saja. Sekarang sih udah dibuka juga plastik penutup kepala sepeda itu, siapa lagi kalau bukan kakak-kakaknya yang berbuat? Enggak apa-apa deh, yang penting sepeda itu masih mulus, belom rusak, secara tiga anak semuanya laki-laki. 

Yang lucunya, lama-lama Salim udah gak mau naik sepeda. Maunya malah ngedorong. Jadilah dia dorong itu sepeda yang gak ada pengendaranya. Memang sepeda kayak gini dipakainya enggak lama ya. Insya Allah nanti bisa dihibahkan ke adik-adiknya. Belum tentu adik kandung, lho, kan ada calon adik sepupunya yang mau lahir hehe....

Jalan-jalan naik sepeda ini membuat Salim dapat:

  • Melihat pemandangan di sekitar rumah yang masih banyak pohon. Alhamdulillah, punya rumah di kampung masih bisa melihat pemandangan yang sejuk. Segala macam pohon, bahkan sering juga burung elang melintas di atas lapangan sepakbola yang ada di samping Salim berfoto ituuu.....
  • Ketemu sama teman-teman sepermainan yang berebut pingin ikut naik ke atas sepeda Salim. Makanya sekarang Salim jadi senang main di luar. Kalau  pintu pagar terbuka, pasti deh dia langsung lari keluar. 
  • Cepat belajar banyak hal, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang banyak. Walaupun belum bisa bicara, Salim udah cerewet menjawab pertanyaan orang-orang dengan bahasa bayinya. 
  • Badan jadi sehat karena rutin terkena sinar matahari pagi. Ternyata Salim punya alergi dingin. Kalau terkena udara dingin, langsung pilek lama sembuhnya. Solusinya dengan sering menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Lagipula, sinar matahari kan mengandung vitamin D.
Nah, teman-teman, yuuk... kita naik sepeda sama-sama :-)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^