Monday 13 May 2013

Dear Serena Biskuit, Terima kasih atas Kehangatan yang Kauberikan

Sidiq makan Serena Biskuit Lemonia


Dear Serena Biskuit, sebagai ibu dari tiga anak yang masih kecil-kecil dengan jarak usia berdekatan (Ismail 5 tahun, Sidiq 4 tahun, dan Salim 7 bulan), pekerjaan saya sehari-hari sangat melelahkan. Terlebih saya masih memberikan ASI tanpa tambahan susu formula, sehingga si kecil sering menyusu. Saat sedang menyusui, saya sering ikut tertidur, sementara dua anak yang lain asyik bermain di lantai atas.


Sambil bermain, saya memberikan kudapan untuk anak-anak yang besar, supaya mereka tidak mengganggu adiknya yang sedang saya keloni. Kudapan itu cukup membuat mereka sibuk, salah satunya adalah Serena Biskuit Lemonia. Saya sudah mengingatkan mereka agar memakan Serena Biskuit Lemonia dengan baik, jangan dibuang-buang, kan sayang. Namanya juga anak-anak, kalau tidak diperhatikan, makanan itu bisa dihambur-hamburkan. Imajinasi anak-anak sering kali di luar estimasi orang dewasa. Saya sering melihat anak-anak memainkan biskuit, disusun layaknya puzzle dan diajak bicara. Secara kasat mata, saya berpikir mereka menghambur-hamburkan makanan, padahal mereka sedang mengembangkan daya imajinasi. Namun, untuk kali ini, saya meminta anak-anak agar memakan Serena Biskuit Lemonia-nya dengan benar, jangan dihambur-hamburkan. Berhubung saya sedang puasa, saya ingin juga menjadikan Serena Biskuit Lemonia sebagai bekal berbuka puasa.

Setelah adik bayi tertidur, saya menuju ke lantai atas untuk menyuapi makan kedua kakaknya dan melihat Serena Biskuit Lemonia sudah berhamburan di atas ranjang yang menjadi tempat bermain anak-anak.

“Dede, lain kali biskuitnya jangan diberantakin gini ya! Mubajir!” omel saya kepada anak-anak. Anak-anak menatap saya tak bergerak, terlihat takut, sehingga saya merasa bersalah. Namun, rasa marah lebih dominan, wajah saya tak juga berubah ramah. Sidiq menghampiri dan berucap,

“Maaf Mama, kalau salah minta maaf,” katanya, sambil memandangi saya dengan mata berkaca-kaca. Saya pun luluh dengan tatapannya. Kami berpelukan. Sore itu, saya berbuka puasa dengan Serena Biskuit Lemonia yang sudah menjadi remahan, tapi rasanya tetap nikmat.

Dear Serena Biskuit, terima kasih atas kehangatan yang kauberikan.

2 comments:

  1. bayangin kasur penuh remah2, OMG jadi emak memang harus sabar :D

    ReplyDelete
  2. sukses lombanya mba... btw kalau makan biskuit emang pasti ada remah2nya xD

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^