Sunday 7 April 2013

Mengajarkan Anak Untuk Sayang Adik

Sidiq cium Salim
Aku pernah membaca tentang cara mengajarkan anak untuk menyayangi calon adiknya. Semisal sang ibu sedang mengandung dan khawatir kakaknya kelak iri terhadap adiknya. Subhanallah! Ketika Salim lahir, tak ada seorang pun kakaknya yang iri. Mereka begitu maklum melihatku lebih banyak mengurus adik bayi. Bahkan, mereka sayang sekali kepada adik bayinya. Sidiq saking sayangnya, sering mencium adik bayinya. Ismail juga sering mengajak Salim bercanda dan mengobrol. 


Perkenalan mereka dengan adik bayi sudah kulakukan sejak Salim masih di dalam kandungan. Sering kukatakan kepada mereka bahwa di perutku ada adik bayi. Mulanya mereka bingung, karena perutku kecil. Tapi karena cuci otak yang kulakukan setiap hari, mereka pun berpikir bahwa di perutku memang ada adik bayi. Mereka juga melihat-lihat koleksi bukuku tentang kehamilan, ada gambar bayi di dalam perut. Otak mereka sudah bisa berimajinasi tentang bayi di dalam perut.

Selama hamil, kukatakan bahwa nanti mereka harus sayang kepada adiknya, karena adiknya lebih kecil. Anak-anakku sangat antusias mendengarkan ceritaku tentang adik bayi, dan mengulang-ulang ceritaku. Sampai Salim lahir, hubungan itu sudah  terbangun. Tak ada rasa iri kepada adik bayinya. Memang terkadang mereka ingin juga di pelukanku, seperti Salim. Wajarlah, masih balita, masih ingin dikeloni. Jadilah aku mengeloni ketiganya dan berusaha adil. Alhamdulillah.. ternyata persaingan adik kakak tak semenakutkan yang kubayangkan. 

3 comments:

  1. alhamdulillaaah...
    aku sering denger cerita kakaknya iri pada adiknya yang baru lahir gitu, jadi suka suka parno

    ReplyDelete
  2. so wise ( sangat bijak ) cara mendidik anak-anak, terima kasing sharing ilmunya

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah ternyata mereka bs akur, ya :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^